Thailand Punya 1000 SPBG, RI Cuma 100!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 December 2019 19:40
Sebelum beralih penuh ke mobil listrik, ESDM utamakan transisi ke gas terlebih dulu.
Foto: Suasana di Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Gas (BBG). (CNBC Indonesia/Rahajeng Kusumo Hastuti)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan Indonesia butuh Bahan Bakar Gas (BBG) sebelum transisi ke mobil listrik. Ego menerangkan, idealnya memang transisi terjadi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT), namun untuk mencapai EBT butuh waktu.

Sebelum benar-benar beralih ke EBT, BBG bisa menjadi pilihan yang paling dekat. "Selama ini kita gunakan bensin, solar. Penggunaan gas secara harga lebih murah dan dampak emisi lebih baik. Jadi inilah proses transisi kita ke depan," terang Ego saat peresmian SPBG, di kawasan KIIC Jl Permata Raya, Puseurjaya, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Selasa (17/12/2019).




Dirinya menyayangkan Indonesia baru memiliki 100 SPBG, karena jika dibandingkan negara tetangga Indonesia jauh tertinggal. Misalnya dibandingkan dengan negara Thailand yang sudah memiliki lebih dari 1.000 SPBG. Ego mengatakan penggunaan BBG ini paralel dengan upaya pemerintah mendorong kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

"Ke depan, ini kan peralihan, sebelum betul-betul beralih ke EBT, sebelum full scale dalam EV, butuh waktu, ini adalah proses transisi," imbuhnya.

Sejauh ini belum banyak kendaraan yang menggunakan BBG, misalnya saja Bajaj, Transjakarta, taksi, dan angkot. Ego berharap agar kendaraan pribadi juga mau beralih.



"Kendaraan dinas pemerintah sudah mencoba tahun 2015 setiap tahun pemerintah mengadakan dengan APBN pemberian secara gratis tabung compressed natural gas (CNG) pada kendaraan dinas seluruh Indonesia memang kemanpuan anggaran pemerintah terbatas," ungkapnya.

Ego menghimbau agar masyarakat beralih ke energi bersih dan murah. Ke depan saat kendaraan listrik berkembang, gas ini bisa digunakan untuk membangun pembangkit litrik, selain juga menggunakan EBT. Sehingga ada peralihan dari penggunaan untuk transportasi ke pembangkit.

Dirinya meyakinkan berapapun CNG akan dibuat pasokan tidak akan kurang, karena kebutuhan gasnya sangat kecil. Dalam hal ini pemerintah juga bertugas mengajak masyarakat untuk beralih. "Tugas kita supaya masyarakat beralih," ungkapnya.

Thailand Punya 1000 SPBG, RI Cuma 100! Foto: Infografis/Mobil Listrik dan BBG Bisa Jalan Bareng Kok.../Arie Pratama




[Gambas:Video CNBC]


(gus/gus) Next Article Miris, RI Punya BBG Murah Tapi Hobi Impor BBM!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular