Misteri Calon Bos PLN Pilihan Erick, RUPS Molor ke Januari?
17 December 2019 09:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Teka-teki siapa yang akan menjadi orang nomor 1 di perusahaan setrum negara masih belum terjawab sampai saat ini. Disebut-sebut ada tarik ulur dengan nama kandidat yang sudah terpilih, Menteri BUMN Erick Thohir pun belum ada ketetapan hati.
Semula, RUPS PLN ditargetkan bisa rampung sebelum akhir tahun. Tiga nama yang digadang-gadang yakni Rudiantara, Sripeni Inten Cahyani, dan Sinthya Roesly bahkan sudah masuk ke Tim Penilai Akhir dan sudah dipilih.
Mengutip ucapan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, bahkan TPA sudah meneken dan mengembalikan suratnya ke Kementerian BUMN.
"Mudah-mudahan segera dilantik. Yang jelas saya sudah tanda tangan. Mudah-mudahan segera dilantik," kata Pramono, 5 Desember 2019.
Rudiantara nama yang paling kuat di antara ketiga calon yang diajukan, namun belakangan terjadi dinamika yang membuat nama Rudiantara belum pasti menjadi bos PLN.
Informasi yang diterima CNBC Indonesia, setidaknya kita harus bersabar menanti nama yang pasti untuk menggantikan Sofyan Basir di kursi terpanas PLN sampai Januari nanti.
Salah satu alasannya, Erick tak ingin hanya ada penggantian direktur utama tapi juga perombakan direksi besar-besaran. Termasuk juga komisaris, kabarnya Erick ingin ada sosok seperti "Ahok" yang duduk sebagai komisaris utama PLN.
Erick mengakui memang ada 3 nama kandidat calon Bos PLN yang kuat, Rudiantara masuk di dalamnya. Tapi menurutnya, belum pasti mantan menteri komunikasi dan informatika itu yang terpilih.
"Kalau secara bursa (Rudiantara) kan masuk. Cuma kalau ditentukannya masih dalam proses," ujar Erick di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Erick malah mengatakan, sejauh ini belum ada jadwal kapan nama Dirut PLN akan diputuskan. Tiga nama calon Dirut PLN, tengah diproses oleh Tim Penilai Akhir (TPA).
"Kategorinya mencari figur yang memang pengalaman, karena kan memang kalau listrik ini sangat menjadi krusial, tidak hanya kehidupan sehari-hari masyarakat tapi juga bagian dari peningkatan ekonomi," paparnya.
Dirut PLN nanti punya PR berat menjaga agar pada 2023 Indonesia tidak akan kekurangan pasokan listrik, dengan ekonomi yang akan terus tumbuh di kisaran 5%.
sampai pekan lalu Erick bahkan masih belum mau memberi tahu kapan pastinya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PLN bakal digelar.
Erick hanya menegaskan tenggat pelaksanaan RUPSLB adalah 23 Desember. "Kalau enggak salah deadline 23 Desember, nanti saya review dulu. Proses masih berjalan," kata Erick.
(gus/gus)
Semula, RUPS PLN ditargetkan bisa rampung sebelum akhir tahun. Tiga nama yang digadang-gadang yakni Rudiantara, Sripeni Inten Cahyani, dan Sinthya Roesly bahkan sudah masuk ke Tim Penilai Akhir dan sudah dipilih.
Mengutip ucapan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, bahkan TPA sudah meneken dan mengembalikan suratnya ke Kementerian BUMN.
"Mudah-mudahan segera dilantik. Yang jelas saya sudah tanda tangan. Mudah-mudahan segera dilantik," kata Pramono, 5 Desember 2019.
Rudiantara nama yang paling kuat di antara ketiga calon yang diajukan, namun belakangan terjadi dinamika yang membuat nama Rudiantara belum pasti menjadi bos PLN.
Informasi yang diterima CNBC Indonesia, setidaknya kita harus bersabar menanti nama yang pasti untuk menggantikan Sofyan Basir di kursi terpanas PLN sampai Januari nanti.
Salah satu alasannya, Erick tak ingin hanya ada penggantian direktur utama tapi juga perombakan direksi besar-besaran. Termasuk juga komisaris, kabarnya Erick ingin ada sosok seperti "Ahok" yang duduk sebagai komisaris utama PLN.
Erick mengakui memang ada 3 nama kandidat calon Bos PLN yang kuat, Rudiantara masuk di dalamnya. Tapi menurutnya, belum pasti mantan menteri komunikasi dan informatika itu yang terpilih.
"Kalau secara bursa (Rudiantara) kan masuk. Cuma kalau ditentukannya masih dalam proses," ujar Erick di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Erick malah mengatakan, sejauh ini belum ada jadwal kapan nama Dirut PLN akan diputuskan. Tiga nama calon Dirut PLN, tengah diproses oleh Tim Penilai Akhir (TPA).
"Kategorinya mencari figur yang memang pengalaman, karena kan memang kalau listrik ini sangat menjadi krusial, tidak hanya kehidupan sehari-hari masyarakat tapi juga bagian dari peningkatan ekonomi," paparnya.
Dirut PLN nanti punya PR berat menjaga agar pada 2023 Indonesia tidak akan kekurangan pasokan listrik, dengan ekonomi yang akan terus tumbuh di kisaran 5%.
sampai pekan lalu Erick bahkan masih belum mau memberi tahu kapan pastinya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PLN bakal digelar.
Erick hanya menegaskan tenggat pelaksanaan RUPSLB adalah 23 Desember. "Kalau enggak salah deadline 23 Desember, nanti saya review dulu. Proses masih berjalan," kata Erick.
Artikel Selanjutnya
Erick Thohir Bocor Tipis-tipis Soal Rudiantara Jadi Bos PLN
(gus/gus)