
OSO Ogah Di-Wantimpres-kan, Jokowi: Beliau Lebih Cinta Partai
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
13 December 2019 17:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membenarkan sempat menunjuk Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang untuk masuk ke anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019-2024. Namun tawaran Jokowi ditolak oleh pria yang akrab disapa OSO itu.
"Pak Oesman Sapta Odang memang semula kami pilih," kata Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Ia lantas menjelaskan bahwa anggota wantimpres tidak boleh aktif pada jabatan di partai politik. Artinya, jika OSO menerima tawaran jadi wantimpres, maka ia wajib melepaskan jabatan ketum Partai Hanura.
"Pak Oesman Sapta tadi pagi menyampaikan ke mensesneg bahwa beliau lebih mencintai partai sehingga tidak mau dan mundur dari Wantimpres," kata Jokowi.
Sebelumnya, OSO menolak dijadikan anggota wantimpres. Dia lebih pilih fokus di Partai Hanura, ketimbang menerima tawaran Jokowi.
"Hari nurani saya besar dengan partai, untuk jadi anggota wantimpres harus tidak menjabat jabatan pimpinan parpol, nah apalagi kalau pimpinan Wantimpres," kata OSO ketika ditemui di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (13/12/2019).
Kendati demikian, dia mengaku sangat berterima kasih karena sudah ditawari Jokowi. OSO menilai, tawaran itu merupakan penghargaan besar dari Presiden Jokowi kepada dirinya.
"Saya sangat terima kasih sekali atas penghargaan presiden, Bapak saya. Dalam syarat itu saya tak mau bohongi presiden," tandasnya.
Dia juga menegaskan, tawaran ini sekaligus merupakan pemberian kesempatan kepada Partai Hanura. Di samping itu, meski dia menolak, ke depan Partai Hanura tetap akan berkoalisi dengan pemerintah.
"Saya memutuskan untuk sementara akan terus bersama teman-teman seperjuangan agar tetap, walau bagaimana kami akan 100% dukung presiden dalam pemerintahan," kata Jokowi.
(miq/miq) Next Article Banyak Laporan Kecurangan, OSO: Ini Pemilu Gila!
"Pak Oesman Sapta Odang memang semula kami pilih," kata Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Ia lantas menjelaskan bahwa anggota wantimpres tidak boleh aktif pada jabatan di partai politik. Artinya, jika OSO menerima tawaran jadi wantimpres, maka ia wajib melepaskan jabatan ketum Partai Hanura.
Sebelumnya, OSO menolak dijadikan anggota wantimpres. Dia lebih pilih fokus di Partai Hanura, ketimbang menerima tawaran Jokowi.
"Hari nurani saya besar dengan partai, untuk jadi anggota wantimpres harus tidak menjabat jabatan pimpinan parpol, nah apalagi kalau pimpinan Wantimpres," kata OSO ketika ditemui di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (13/12/2019).
Kendati demikian, dia mengaku sangat berterima kasih karena sudah ditawari Jokowi. OSO menilai, tawaran itu merupakan penghargaan besar dari Presiden Jokowi kepada dirinya.
"Saya sangat terima kasih sekali atas penghargaan presiden, Bapak saya. Dalam syarat itu saya tak mau bohongi presiden," tandasnya.
Dia juga menegaskan, tawaran ini sekaligus merupakan pemberian kesempatan kepada Partai Hanura. Di samping itu, meski dia menolak, ke depan Partai Hanura tetap akan berkoalisi dengan pemerintah.
"Saya memutuskan untuk sementara akan terus bersama teman-teman seperjuangan agar tetap, walau bagaimana kami akan 100% dukung presiden dalam pemerintahan," kata Jokowi.
(miq/miq) Next Article Banyak Laporan Kecurangan, OSO: Ini Pemilu Gila!
Most Popular