Jokowi Resmikan Tol Japek Hari Ini, Tapi Belum Bisa Operasi!

Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
12 December 2019 09:45
Tol Japek diresmikan hari ini, tapi belum bisa digunakan sekarang
Foto: Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated II atau Tol Layang Japek (Ist Jasamarga)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated atau Tol Layang Japek, pada Kamis (12/12/2019) hari ini. Namun, setelah diresmikan nanti tol tersebut tak bisa langsung beroperasi.

Artinya, pengguna jalan tol belum bisa langsung menikmati sensasi melintas tol baru ini. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa Tol Layang Japek baru akan dibuka untuk umum sekitar 2-3 hari setelah peresmian.


Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan kebersihan dan kelengkapan rambu jalan. Yang jelas, dia menegaskan bahwa pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020 tol ini sudah operasi penuh.

"Diusahakan lebih cepat lebih baik, tapi sebelum tanggal 20 Desember 2019 dipastikan sudah bisa dipakai untuk umum tanpa tarif hingga libur Tahun Baru 2020," kata Basuki usai meninjau kesiapan Jalan Tol Layang Japek, Selasa malam (10/12/2019).

Dia menuturkan, pekerjaan yang tersisa hanya tinggal tahap finishing menghaluskan bagian sambungan jembatan (expansion joint) dan melengkapi rambu/markas jalan.

"Ada 26 expansion joint yang akan dihaluskan, finishingnya tinggal untuk menambah kenyamanan," urainya.


Basuki mengakui, Jalan Tol Layang Japek dibangun dengan banyak tantangan. Betapa tidak, tol ini merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia.

"Lalu lintas (traffic) padat 200 ribu per hari, sehingga membutuhkan kehati-hatian tinggi. Waktu pengerjaan (window times)-nya hanya dari jam 10 malam-5 pagi. Sabtu-Minggu, hari raya libur," tandasnya.

Ditambah lagi, ada dua proyek lain secara bersamaan yakni kereta cepat dan LRT. Sederet fakta itu menurut Basuki membuat proyek ini membutuhkan banyak koordinasi, sehingga hampir setiap pekan dilakukan rapat.

Basuki mengatakan, meski dari aspek struktur Jalan Tol Layang Japek mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar namun akan dilakukan pembatasan kendaraan. Yang boleh melintas hanya kendaraan bertonase ringan Golongan I dan II.

Hal ini terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang.

"Untuk itu akan dipasang portal batas ketinggian sehingga kendaraan bertonase besar tidak bisa masuk, dan akan dilengkapi 113 kamera yang dipasang oleh PT. Jasa Marga untuk keamanan," kata Menteri Basuki.

Sementara itu Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono berharap dengan dibukanya jalan tol layang tersebut dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga sekitar 30%.

"Kendaraan golongan I pribadi diharapkan dapat beralih ke atas sehingga mengurangi kepada di bawah," ujarnya.

Djoko menyatakan, jalan tol layang tersebut dilengkapi dengan 8 akses jalur darurat yang terhubung dengan setiap simpang susun (interchange) di jalur eksisting.

"Tujuannya agar ketika ada kondisi darurat bisa segera ada akses evakuasi lewat interchange yang dilengkapi tangga ke bawah. Delapan titik tersebut ada di KM 13, 17, 21, 24, 28, 31, 36 dan 38," ungkapnya.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Janji Jokowi: Tol Layang Japek II Beroperasi November

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular