
Lawan 'Hantu' CAD, Jokowi Minta Mendag-Menlu Kejar Tiap Hari
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
11 December 2019 18:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan kepada para menterinya untuk fokus dalam beberapa hal sebagai upaya peningkatan ekspor. Langkah ini untuk memperbaiki angka defisit transaksi berjalan (Current account deficit/CAD) yang ditargetkan Jokowi tuntas dalam 3 tahun.
Salah satu yang diingatkan Jokowi adalah mengenai percepatan negosiasi perjanjian-perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau CEPA. Secara khusus, Jokowi meminta Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bernegosiasi tiap hari.
"Terutama untuk negara negara yang potensial, ini pak menteri perdagangan, Bu Menteri luar negeri, betul betul kalau perlu tiap hari kejar terus untuk negara negara potensial yang menjadi tujuan ekspor produk produk kita. Yang kita belum memiliki perjanjian," kata Jokowi.
Selain CEPA, Jokowi juga ingin perjanjian dengan negara-negara ASEAN, hingga Afrika dipercepat. Sejalan dengan itu, tim negosiasi yang dibentuk juga harus betul-betul punya kompetensi.
"Tim negosiasi nya juga harus betul betul kuat dan terus menerus melakukan negosiasi sehingga peluang ekspor produk produk dari kita apa saja bisa masuk ke negara itu," bebernya.
Jokowi ingin ada pemetaan terhadap potensi-potensi di negara-negara tujuan ekspor. Para eksportir Indonesia juga perlu dilibatkan agar program ini berjalan maksimal.
Untuk dalam negeri, Jokowi menegaskan, harus selesai beberapa pekerjaan rumah seperti memangkas berbagai regulasi yang menghambat kinerja ekspor.
"Pembenahan asas pembiayaan ekspor, peningkatan kualitas produk ekspor baik dari sisi packaging, branding dan lain lainnya dan juga penyiapan kawasan industri yang berorientasi ekspor. Dan betul betul terintegrasi."
"Ini semuanya harus dimulai. Industri Petrokimia ada di mana, TPT apparel di mana, industri nikel di mana, tentukan dan benar benar terintegrasi dan memiliki daya saing," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Tinjau 300 Juta Bibit Pohon yang Bisa Jadi Obat CAD
Salah satu yang diingatkan Jokowi adalah mengenai percepatan negosiasi perjanjian-perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau CEPA. Secara khusus, Jokowi meminta Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bernegosiasi tiap hari.
"Terutama untuk negara negara yang potensial, ini pak menteri perdagangan, Bu Menteri luar negeri, betul betul kalau perlu tiap hari kejar terus untuk negara negara potensial yang menjadi tujuan ekspor produk produk kita. Yang kita belum memiliki perjanjian," kata Jokowi.
"Tim negosiasi nya juga harus betul betul kuat dan terus menerus melakukan negosiasi sehingga peluang ekspor produk produk dari kita apa saja bisa masuk ke negara itu," bebernya.
Jokowi ingin ada pemetaan terhadap potensi-potensi di negara-negara tujuan ekspor. Para eksportir Indonesia juga perlu dilibatkan agar program ini berjalan maksimal.
Untuk dalam negeri, Jokowi menegaskan, harus selesai beberapa pekerjaan rumah seperti memangkas berbagai regulasi yang menghambat kinerja ekspor.
"Pembenahan asas pembiayaan ekspor, peningkatan kualitas produk ekspor baik dari sisi packaging, branding dan lain lainnya dan juga penyiapan kawasan industri yang berorientasi ekspor. Dan betul betul terintegrasi."
"Ini semuanya harus dimulai. Industri Petrokimia ada di mana, TPT apparel di mana, industri nikel di mana, tentukan dan benar benar terintegrasi dan memiliki daya saing," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Tinjau 300 Juta Bibit Pohon yang Bisa Jadi Obat CAD
Most Popular