PLN Gelar RUPSLB Jumat Ini, Rudiantara & Darmawan Jadi Masuk?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 December 2019 11:22
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PLN (Persero) segera digelar.
Foto: Srikandi PLN (Dok. PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PLN (Persero) untuk merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan setrum negara ini kemungkinan besar akan digelar pada Jumat pekan ini sebagaimana diungkapkan oleh Komisaris PLN Sumiyati.

"
Belum terima undangan resmi [RUPSLB], tapi di dalam [internal PLN] sudah dikabarkan hari Jumat [13/12/2019], siap-siap RUPSLB, tapi hanya disuruh siap-siap tapi belum ada undangan," tegas Sumiyati usai acara Orientasi Pegawai Baru CPNS dari Politeknik Keuangan Negara STAN di Jakarta, Rabu (11/12/2018).

"Kita di internal saja, disuruh siap-siap saja, karena kan kita [komisaris] dari berbagai lembaga," tegas Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan ini.


Dua nama yang sudah dipublikasikan untuk mengisi jajaran direksi adalah mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang dikabarkan akan menjadi Direktur Utama PLN menggantikan Sofyan Basir. Nama lainnya yakni Darmawan Prasodjo (komisaris PLN) yang kabarnya akan menjadi Wakil Direktur Utama PLN.

"Enggak, kami enggak dapatkan informasi itu [nama Rudiantara dan Darmawan] tahunya dari berita-berita. Kami belum tahu, belum ada yang ngasih tahu, belum tahu informasi secara resmi," tegasnya.

Sumiyati mengatakan gelaran RUPSLB akan digelar di Kementerian BUMN. "Kalau RUPS, owner [pemegang saham], ya direksi [hadir]. [Tapi] biasanya yang baru itu [direksi baru, Rudiantara dan Darmawan] enggak ada, yang diundang itu yang eksisting [direksi dan komisaris]," katanya.

Dia juga menampik adanya informasi di grup internal komisaris atas dua nama tersebut. "Enggak ada, kita bisnis biasa aja kita jalankan."

Kementerian BUMN memang mengisyaratkan RUPSLB bakal dilakukan Desember ini guna menetapkan direksi dan komisaris baru. "Secepatnya. Kalau bisa tahun ini," kata Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, Selasa kemarin (10/12).

Menurut Arya, semua keputusan terkait direksi dan komisaris masih bergantung dari keputusan pemerintah sebagai pemegang saham PLN.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Rudiantara jadi dirut PLN. Hal ini ia ungkapkan di Hotel Sultan, Jakarta. "Jadi saya kira Pak Presiden menunjuk Pak Rudi [Rudiantara] sudah keputusan yang sangat tepat dan saya kira PLN akan lebih bagus nanti," katanya, Senin (9/12/2019).

Pernyataan ini sekaligus memastikan informasi yang dikabarkan oleh pihak Istana beberapa waktu lalu yang menyebut Rudiantara masuk di 3 nama besar rekomendasi Tim Penilai Akhir (TPA) untuk menjadi bos di pelat merah setrum tersebut.

Rudiantara pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja (2014-2019) dan pernah berkarier di Indosat, Telkomsel, XL dan Telkom. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PLN.

Sementara itu, Luhut juga bicara soal Darmawan Prasodjo yang bakal ditunjuk menjadi Wadirut PLN. "Kalau memang orang itu qualified ya biarin aja dan menurut saya Pak Darmo [Darmawan Prasodjo] itu qualified," ungkap Luhut di Kantornya Selasa (10/12/2019).

Darmawan Prasodjo sebelumnya merupakan mantan staf Luhut sewaktu menjadi Kepala Staf Kepresidenan.

Mengacu UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 79 Ayat 1 menyebutkan, direksi memiliki fungsi dan wewenang untuk menyelenggarakan RUPSLB, dengan didahului pemanggilan RUPS. Namun, RUPSLB juga dapat diadakan berdasarkan permintaan dari pemegang saham atau dewan komisaris.

Jangka waktu paling lambat 15 hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima, direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS.

Rudiantara tambah 'daya setrum' PLN

[Gambas:Video CNBC]

 


(tas/tas) Next Article Biografi Jokowi Tulisan Dirut PLN Terbit di Korea

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular