Luhut: Rupiah Bisa Di Bawah Rp 10.000/US$ di 2023!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 December 2019 13:10
Luhut optimistis nilai tukar rupiah bisa tembus di bawah Rp 10.000 per dolar AS pada 2023, ini hitungannya.
Foto: Coffee morning Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jika pembangunan pabrik baterai lithium selesai tahun 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa membaik bahkan di bawah Rp 10.000. Dirinya berharap investasi dengan tekhnologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) AMDALnya segera selesai tahun ini dan segera konstruksi.

Menurutnya selama ini ekspor Indonesia masih berbentuk barang mentah. Nantinya jika pabrik baterai lithium selesai dan ekspor dalam barang jadi, akan meningkatkan nilai ekspor. Sehingga nilai tukar membaik karena defisit transaksi berjalan bisa sampai 0 rupiah.

"Rupiah di bawah Rp 10.000 ya iyalah kalau account defisit 0 rupiah, stabil cadangan devisa lebih kuat," ungkapnya saat menggelar Coffee Morning di kantornya, Selasa (10/12/2019).

Luhut meminta pembangunan pabrik baterai lithium bisa selesai tahun 2023, meski mulanya ditargetkan tahun 2025. Dirinya berjanji akan membantu menyelesaikan masalah perizinan demi mempercepat pembangunan.



"Saya mau 2023 mereka mau 2025, mereka tanya izin, izin sama saya. Strategi pemerintah dalam konteks ini jalan ya bukan angan-angan," imbuhnya.

Ekspor Indonesia sebesar 98% bijih nikel adalah ke China. Sehingga dengan pelarangan ekspor nikel ini akan meningkatkan investasi ke Indonesia. "Industri yang masuk sekarang US$ 15 miliar - US$ 30 miliar," terangnya.

Sebelumnya Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau Mind ID Orias Petrus Moedak memastikan pasokan nikel Indonesia sangat cukup membangun industri baterai lithium.

Peluang ini menurutnya tidak boleh dilewatkan, Indonesia harus bersiap mengambil peluang industri tersebut, jangan sampai ketinggalan. "Untuk baterai lithium kita mesti terlibat jangan sampai ketinggalan zaman. Bahan bakunya di kita kok," ujar Dirut Mind ID Orias Petrus Moedak saat dijumpai di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi usai rapat koordinasi, Senin (09/12/2019).

Tidak hanya bahan baku yang tercukupi, investor yang berniat investasi ke industri baterai lithium juga bertambah. Setalah produsen material baterai terbesar di China untuk kendaraan listrik, yakni Zhejiang Huayou Cobalt Company Ltd yang masih penjajakan. Kini ada lagi investor China yang tertarik investasi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Prabowo Ariotedjo. "Yang Huayo masih belum final, tapi kalau tadi beda lagi dengan investor lain lagi dari China. Iya (ada yang tertarik lagi) kita harus lihat yang terbaik," ungkapnya di lokasi sama.

Luhut: Rupiah Bisa Di Bawah Rp 10.000/US$ di 2023!Foto: Infografis/Luhut Yakin Rupiah Bisa Rp 10.000/US$/Arie Pratama


[Gambas:Video CNBC]


(gus) Next Article Luhut Yakin Rupiah Dibawah 10.000/USD di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular