Harley Selundupan di Garuda Berpotensi Rugikan Negara Rp1,5 M

Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
05 December 2019 18:48
Skandal penyelundupan barang mewah di pasawat Garuda berpotensi merugikan negara.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir menggelar konferensi pers terkait perkembangan temuan 'MOGE' dalam pesawat Garuda. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan penyelundupan sepeda motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton via Airbus A330-900 milik Garuda Indonesia berpotensi merugikan negara.

Sri Mulyani mengatakan, potensi kerugian negara dari dua jenis barang ini mencapai hingga Rp 1,5 miliar.

"Dengan demikian total kerugian negara potensi adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," ujarnya di Kemenkeu, Kamis (5/12/2019).

Ia menyebutkan, kerugian ini untuk pengenaan bea masuk dari harga barang yang mencapai ratusan juta rupiah. Dia merinci, harga sepeda motor Harley Davidson sekitar Rp 800 juta dan sepeda Brompton sekitar Rp 60 juta per unit.

Harley Selundupan di Garuda Berpotensi Rugikan Negara Rp1,5 MFoto: Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir menggelar konferensi pers terkait perkembangan temuan 'MOGE' dalam pesawat Garuda. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)




"Berdasarkan penelusuran kami, harga motor Rp 800 juta per unit, nilai sepeda sekitar Rp 50 juta- Rp 60 juta per unit," kata dia.

Bendahara negara ini menjelaskan, barang tersebut dibawa ke Indonesia menggunakan kardus atau kotak dengan label inisial nama penumpang.

"Jadi berdasarkan hasil pemeriksaan 18 kotak, ditemukan di bagasi penumpang. 15 kotak atas nama SAS berisi motor Harley bekas dengan kondisi terurai, kemudian 3 kotak dengan claim tag LS berisi 2 sepeda merek Brompton kondisi baru beserta aksesoris sepeda tersebut," tegasnya.

Skandal ini berujung pemecatan Dirut Garuda Ari Askhara oleh Menteri BUMN Erick Thohir.



[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Curhat Serikat Pekerja Garuda Usai Pencopotan Ari Askhara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular