
Harga Tiket Melejit Jelang Nataru, Menhub: Garuda Diskon 30%
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
05 December 2019 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan tingginya harga tiket pesawat menjadi isu hangat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM soal antisipasi harga tiket pesawat jelang Nataru.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, di tengah kenaikan harga tiket pesawat, maskapai penerbangan Garuda Indonesia diklaim Budi Karya memberi diskon 30% untuk penerbangan dari Senin-Kamis.
"Garuda [Indonesia] ada [diskon] tiket 30% lebih murah untuk Senin sampai Kamis. Mulai hari ini (Kamis/5/12) di-campaign," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers akhir tahun 2019 Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Ia menyarankan pemudik yang memanfaatkan jalur udara menyesuaikan jadwal. Menurut Budi, penurunan harga tiket ini berlangsung sampai Februari 2020.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana, menuturkan Pertamina telah memberikan komitmen untuk membahas penyesuaian harga avtur, harga tiket pesawat bisa lebih terjangkau.
Tingginya harga tiket pesawat, kata Polana, tak melanggar aturan dari Kemenhub selaku regulator. Soal baru hanya Garuda Indonesia yang menurunkan harga tiket, maskapai lain masih menunggu hasil dari rapat.
"Nanti kita rapat. Sementara baru Garuda [Indonesia]," kata Polana.
Pemerintah memang konsen soal harga tiket pesawat jelang Nataru. Pada Nataru 2019 lalu, polemik tingginya harga tiket pesawat berawal dari kenaikan harga pada momen Nataru.
CNBC Indonesia membandingkan harga pesawat keberangkatan dari Jakarta ke Bali dari tiga perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring, yakni Traveloka, Pegi Pegi, dan NusaTrip.
Terpantau pada Selasa (3/12/2019), harga tiket pesawat dari Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali berada dalam harga rata-rata Rp 800.000. Menjelang Nataru kian dekat, harga tiket semakin mahal.
Namun pada Jumat (20/12) hingga Selasa (30/12) mendatang, harga rata-rata tiket pesawat mulai naik menjadi Rp 1 juta. Jika dilihat dari situs Pegi Pegi, harga tiket terendah sekali pergi berada pada angka Rp 1.160 juta dengan maskapai penerbangan Lion Air.
Sedangkan untuk maskapai lain, seperti Citilink, Sriwijaya Air, Batik Air, dan Garuda Indonesia membanderol harga tiket sekali pergi lebih mahal lagi, pada angka Rp 1,3 juta hingga Rp 1,7 juta.
Di sisi lain, maskapai dari luar negeri, seperti Malaysia Airlines, Hahn Air, dan Malindo Air memberikan harga rata-rata di atas harga Garuda Indonesia, sekitar Rp 1,8 juta hingga Rp 1,9 juta untuk sekali terbang.
Untuk penerbangan kembali dari Bali ke Jakarta juga memiliki harga yang sama. Rata-rata sekitar Rp 1,1 juta hingga Rp 1,6 juta dengan maskapai lokal. Sedangkan maskapai dari luar negeri, khususnya Malindo Air mematok harga hingga Rp 6 juta-8 juta untuk sekali pergi.
(hoi/hoi) Next Article Siap Mudik, Garuda Siapkan Hampir 900 Ribu Kursi Penerbangan
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, di tengah kenaikan harga tiket pesawat, maskapai penerbangan Garuda Indonesia diklaim Budi Karya memberi diskon 30% untuk penerbangan dari Senin-Kamis.
"Garuda [Indonesia] ada [diskon] tiket 30% lebih murah untuk Senin sampai Kamis. Mulai hari ini (Kamis/5/12) di-campaign," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers akhir tahun 2019 Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana, menuturkan Pertamina telah memberikan komitmen untuk membahas penyesuaian harga avtur, harga tiket pesawat bisa lebih terjangkau.
Tingginya harga tiket pesawat, kata Polana, tak melanggar aturan dari Kemenhub selaku regulator. Soal baru hanya Garuda Indonesia yang menurunkan harga tiket, maskapai lain masih menunggu hasil dari rapat.
"Nanti kita rapat. Sementara baru Garuda [Indonesia]," kata Polana.
Pemerintah memang konsen soal harga tiket pesawat jelang Nataru. Pada Nataru 2019 lalu, polemik tingginya harga tiket pesawat berawal dari kenaikan harga pada momen Nataru.
CNBC Indonesia membandingkan harga pesawat keberangkatan dari Jakarta ke Bali dari tiga perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring, yakni Traveloka, Pegi Pegi, dan NusaTrip.
Terpantau pada Selasa (3/12/2019), harga tiket pesawat dari Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali berada dalam harga rata-rata Rp 800.000. Menjelang Nataru kian dekat, harga tiket semakin mahal.
Namun pada Jumat (20/12) hingga Selasa (30/12) mendatang, harga rata-rata tiket pesawat mulai naik menjadi Rp 1 juta. Jika dilihat dari situs Pegi Pegi, harga tiket terendah sekali pergi berada pada angka Rp 1.160 juta dengan maskapai penerbangan Lion Air.
Sedangkan untuk maskapai lain, seperti Citilink, Sriwijaya Air, Batik Air, dan Garuda Indonesia membanderol harga tiket sekali pergi lebih mahal lagi, pada angka Rp 1,3 juta hingga Rp 1,7 juta.
Di sisi lain, maskapai dari luar negeri, seperti Malaysia Airlines, Hahn Air, dan Malindo Air memberikan harga rata-rata di atas harga Garuda Indonesia, sekitar Rp 1,8 juta hingga Rp 1,9 juta untuk sekali terbang.
Untuk penerbangan kembali dari Bali ke Jakarta juga memiliki harga yang sama. Rata-rata sekitar Rp 1,1 juta hingga Rp 1,6 juta dengan maskapai lokal. Sedangkan maskapai dari luar negeri, khususnya Malindo Air mematok harga hingga Rp 6 juta-8 juta untuk sekali pergi.
(hoi/hoi) Next Article Siap Mudik, Garuda Siapkan Hampir 900 Ribu Kursi Penerbangan
Most Popular