
Internasional
Ini Samjiyon, Kota Modern Baru Korut A La Kim Jong Un
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
03 December 2019 16:02

Jakarta, CNBC Indonesia- Korea Utara (Korut) meresmikan sebuah kota yang disebut-sebut sebagai lambang peradaban modern di negara itu. Kota itu berada tepat dekat dekat Pegunungan Paektu, perbatasan Korut dengan China.
"Kota itu diberi nama Samjiyon," tulis Reuters mengutip media pemerintah Korut KCNA. Pemimpin Korut Kim Jong Un menyebut kota ini sebagai sebuah sosialisme utopia, awal mula pemikiran sosialisme modern.
Samjiyon sendiri akan dilengkapi sejumlah infrastruktur penunjang. Mulai dari apartemen, hotel, resor ski dan komersial, fasilitas budaya dan kesehatan.
KCNA mengatakan kota ini akan mengakomodasi 4000 keluarga dan memiliki 380 blok-blok untuk publik. Pemerintah juga menyiapkan ratusan ribu hektar untuk daerah industri.
"Kota ini merupakan salah satu dari inisiatif ekonomi terbesar dari Kim Jong Un. Bahkan, ini dijadikan simbol kemandirian ekonomi Korut," tulis Reuters lagi.
Namun konstruksi Samjiyon sempat sempat tertunda karena kurangnya bahan baku bangunan dan tenaga kerja. Ini akibat sanksi dari Amerika Serikat (AS) karena program nuklir Korut.
Ini membuat pemimpin Korut itu memobilisasi pekerja muda-nya. Menurut organisasi hak asasi manusia, pembangunan Samjiyon tidak manusia karena membuat pekerja bekerja lebih dari 12 jam selama 10 tahun tanpa bayaran.
(sef/sef) Next Article Hilang, Kim Jong Un Ternyata Buat Fasilitas Rudal Antarbenua?
"Kota itu diberi nama Samjiyon," tulis Reuters mengutip media pemerintah Korut KCNA. Pemimpin Korut Kim Jong Un menyebut kota ini sebagai sebuah sosialisme utopia, awal mula pemikiran sosialisme modern.
![]() |
KCNA mengatakan kota ini akan mengakomodasi 4000 keluarga dan memiliki 380 blok-blok untuk publik. Pemerintah juga menyiapkan ratusan ribu hektar untuk daerah industri.
"Kota ini merupakan salah satu dari inisiatif ekonomi terbesar dari Kim Jong Un. Bahkan, ini dijadikan simbol kemandirian ekonomi Korut," tulis Reuters lagi.
![]() |
Namun konstruksi Samjiyon sempat sempat tertunda karena kurangnya bahan baku bangunan dan tenaga kerja. Ini akibat sanksi dari Amerika Serikat (AS) karena program nuklir Korut.
Ini membuat pemimpin Korut itu memobilisasi pekerja muda-nya. Menurut organisasi hak asasi manusia, pembangunan Samjiyon tidak manusia karena membuat pekerja bekerja lebih dari 12 jam selama 10 tahun tanpa bayaran.
(sef/sef) Next Article Hilang, Kim Jong Un Ternyata Buat Fasilitas Rudal Antarbenua?
Most Popular