
Kacau! Sri Mulyani Ungkap Banyak PNS-nya Jadi Makelar
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
03 December 2019 13:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan korupsi adalah musuh bersama dan bisa menghancurkan suatu negara. Oleh karenanya harus dilawan bersama seluruh lapisan masyarakat.
Terutama ia menegaskan, di Indonesia masih banyak profesi makelar yang membuat masalah korupsi sulit untuk diberantas. Para makelar ini bahkan memanfaatkan sistem untuk mencari keuntungan.
Menurutnya, makelar ini banyak ditemukan di daerah. Ia menceritakan, banyak yang mempertanyakan kepada dirinya kenapa untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) itu harus melobi dan mencairkannya harus datang sendiri.
Sebab, untuk mendapatkan DAK udah ada pengalokasian sendiri melalui sistem di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK).
"Banyak yang tanya itu ke saya. Padahal saya sudah sering bilang dari dulu kalau untuk mendapatkan DAK tidak perlu lobi dan mencairkan sendiri. Kita ada sistem. Ini artinya masih ada yang mencari cara, banyak yang profesinya makelar, sistem pun di-makelarin," ujarnya di kantor Pusat DJP, Selasa (3/12/2019).
Bahkan, ia menyebutkan ada kisah yang melegenda yang membuat nama Ditjen Pajak tercoreng dan membuat kepercayaan masyarakat kepada pajak berkurang.
"Atau yang lebih serius itu kepala kantornya jadi mafia," kata Sri Mulyani.
Oleh karenanya, ia menekankan agar para jajaran Kementerian Keuangan untuk tidak mudah puas dengan capaian yang dimilikinya. Perbaikan harus tetap dilakukan agar setidaknya tindakan Korupsi bisa dikurangi.
"Harus terus perbaiki sistem, perbaiki kualitas belanja. Jangan ada lagi korupsi, dan korupsi salah alokasi. Itu akan membawa dampak buruk bagi RI. Makanya kita harus susun belanja terarah. Makanya sama minta semua Dirjen untuk perbaiki sistem anggaran, agar tidak ada salah alokasi," tegasnya.
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Terutama ia menegaskan, di Indonesia masih banyak profesi makelar yang membuat masalah korupsi sulit untuk diberantas. Para makelar ini bahkan memanfaatkan sistem untuk mencari keuntungan.
Menurutnya, makelar ini banyak ditemukan di daerah. Ia menceritakan, banyak yang mempertanyakan kepada dirinya kenapa untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) itu harus melobi dan mencairkannya harus datang sendiri.
"Banyak yang tanya itu ke saya. Padahal saya sudah sering bilang dari dulu kalau untuk mendapatkan DAK tidak perlu lobi dan mencairkan sendiri. Kita ada sistem. Ini artinya masih ada yang mencari cara, banyak yang profesinya makelar, sistem pun di-makelarin," ujarnya di kantor Pusat DJP, Selasa (3/12/2019).
Bahkan, ia menyebutkan ada kisah yang melegenda yang membuat nama Ditjen Pajak tercoreng dan membuat kepercayaan masyarakat kepada pajak berkurang.
"Atau yang lebih serius itu kepala kantornya jadi mafia," kata Sri Mulyani.
Oleh karenanya, ia menekankan agar para jajaran Kementerian Keuangan untuk tidak mudah puas dengan capaian yang dimilikinya. Perbaikan harus tetap dilakukan agar setidaknya tindakan Korupsi bisa dikurangi.
"Harus terus perbaiki sistem, perbaiki kualitas belanja. Jangan ada lagi korupsi, dan korupsi salah alokasi. Itu akan membawa dampak buruk bagi RI. Makanya kita harus susun belanja terarah. Makanya sama minta semua Dirjen untuk perbaiki sistem anggaran, agar tidak ada salah alokasi," tegasnya.
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Most Popular