Tol Cileunyi Bakal Tembus Tasikmalaya 2024
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
02 December 2019 20:17
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemkot Tasikmalaya berharap pembangunan Tol Trans Jawa bagian selatan dapat terealisasi. Salah satunya proyek Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas).
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan konektivitas di Jawa bagian selatan, terutama yang melewati Tasikmalaya akan berdampak pada iklim investasi di sana.
"Dengan Tol di Jawa Barat, ini akan mendukung iklim investasi. Industri baru tumbuh," kata Budi saat ditemui di sela Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2019 di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Ia mencontohkan, industri bordir yang banyak tersebar di Tasikmalaya akan disokong industri pendukung seperti benang, kain, dan pewarna. Dikutip dari situs open data Kota Tasikmalaya, tahun 2017 industri sektor bordir masih mendominasi dengan 1.400 unit usaha, kebanyakan UMKM. Disusul kemudian industri alas kaki, bahan bangunan dan makanan olahan.
"Bordir butuh benang, kain, pewarna. Mudah-mudahan ada tol itu akan ada industri pendukung, ada pabrik benang, pabrik kain," katanya.
"Industri sandal butuh spoon, lem. Mudah-mudahan ada tol, ada pabrik yang memudahkan distribusi sehingga industri UMKM bisa berdaya saing," katanya.
Menurutnya, jalan tol yang akan melewati Tasikmalaya akan terealisasi penuh pada 2024 mendatang, dimulai bertahap dari Bandung-Tasikmalaya. Pemkot Tasikmalaya, sambungnya, akan menyesuaikan RTRW untuk mendukung realisasi proyek tol ini.
"Ini kan kewenangan pusat, kami mengusulkan ini segera karena selama ini belum ada tol masuk selatan. Ditargetkan katanya 2024 baru Bandung-Tasikmalaya dulu, bertahap saja kan. Tapi [Jalan Tol Trans Jawa bagian selatan] ini akan berbanding lurus dengan iklim investasi dan ekonomi daerah," ucapnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap ruas tol Cigatas yang sudah tahap lelang, bisa segera tuntas. Pembangunan jalan tol menjadi fokus pemerintah untuk lima tahun ke depan untuk membentuk konektivitas di darat sepanjang 2.500 km di antaranya Trans Sumatera dan Trans Jawa.
Tol Cigetas diharapkan mengurangi beban jalur Nagrek di Garut yang terkenal macet, terutama saat musim mudik dan akhir pekan.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan konektivitas di Jawa bagian selatan, terutama yang melewati Tasikmalaya akan berdampak pada iklim investasi di sana.
"Dengan Tol di Jawa Barat, ini akan mendukung iklim investasi. Industri baru tumbuh," kata Budi saat ditemui di sela Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2019 di Jakarta, Senin (2/12/2019).
"Bordir butuh benang, kain, pewarna. Mudah-mudahan ada tol itu akan ada industri pendukung, ada pabrik benang, pabrik kain," katanya.
"Industri sandal butuh spoon, lem. Mudah-mudahan ada tol, ada pabrik yang memudahkan distribusi sehingga industri UMKM bisa berdaya saing," katanya.
Menurutnya, jalan tol yang akan melewati Tasikmalaya akan terealisasi penuh pada 2024 mendatang, dimulai bertahap dari Bandung-Tasikmalaya. Pemkot Tasikmalaya, sambungnya, akan menyesuaikan RTRW untuk mendukung realisasi proyek tol ini.
"Ini kan kewenangan pusat, kami mengusulkan ini segera karena selama ini belum ada tol masuk selatan. Ditargetkan katanya 2024 baru Bandung-Tasikmalaya dulu, bertahap saja kan. Tapi [Jalan Tol Trans Jawa bagian selatan] ini akan berbanding lurus dengan iklim investasi dan ekonomi daerah," ucapnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap ruas tol Cigatas yang sudah tahap lelang, bisa segera tuntas. Pembangunan jalan tol menjadi fokus pemerintah untuk lima tahun ke depan untuk membentuk konektivitas di darat sepanjang 2.500 km di antaranya Trans Sumatera dan Trans Jawa.
Tol Cigetas diharapkan mengurangi beban jalur Nagrek di Garut yang terkenal macet, terutama saat musim mudik dan akhir pekan.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi
Most Popular