
Sri Mulyani Ogah Gunakan Uang Negara Selamatkan Jiwasraya
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 December 2019 18:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan tidak akan melakukan skema penyertaan modal negara (PMN) untuk menyelamatkan perusahaan asuransi BUMN PT Jiwasraya (Persero).
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatawarta mengatakan, pihaknya sudah membahas persoalan sekelumit persoalan Jiwasraya dengan Kementerian BUMN mengenai skema penyelamatan perusahaan asuransi tertua tersebut.
Skema penyelamatannya seperti apa, Isa menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN untuk memberitakan secara langsung ke publik.
"Nanti akan dijelaskan oleh menterinya sendiri [Erick Thohir] atau wakil menterinya mengenai bagaimana mengatasi Jiwasraya," ujar Isa saat ditemui di kompleks Senayan, Senin (2/12/2019).
Isa pun menegaskan, Kementerian Keuangan tidak akan menambah modal suatu BUMN, apabila prospeknya belum jelas. Yang pasti, kata Isa penyelamatan Jiwasraya tidak akan dilakukan dengan skema PMN.
"Tapi intinya, kita akan tangani permasalahan Jiwasraya tidak harus dengan PMN. Makanya caranya bagaimana, kita tunggu," tutur Isa.
"Kita upayakan apakah, kalau kemudian nanti dengan PMN juga BUMN yang harus betul-betul punya prospek dan mengatasi persoalannya. Jangan istilahnya menggarami lautan," kata Isa melanjutkan.
Untuk diketahui, perseroan Jiwasraya memang tengah menghadapi dua persoalan serius, yakni seretnya likuiditas perseroan sampai pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).
Saat ini, perseroan dilaporkan membutuhkan dana segar sebesar Rp 16,13 triliun demi meningkatkan likuiditas perseroan hingga tahun depan.
Selain itu, Jiwasraya juga membutuhkan dana segar hingga Rp 32,89 triliun demi menaikkan rasio kecukupan modal sesuai standar minimal, yakni 120% dari modal minimum berbasis risiko (MMBR). Saat ini, rasio kecukupan modal Jiwasraya minus 805%.
Adapun dalam alokasi anggaran PNM yang dilaporkan pemerintah kepada Komisi XI hari ini, pemerintah tidak melaporkan adanya penyertaan modal kepada Jiwasraya sepanjang tahun 2019 hingga 2020 mendatang.
Tahun depan, pemerintah menganggarkan PMN sebesar Rp 17,73 triliun untuk 8 BUMN, dengan alokasi terbesar kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp 5 triliun.
(dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatawarta mengatakan, pihaknya sudah membahas persoalan sekelumit persoalan Jiwasraya dengan Kementerian BUMN mengenai skema penyelamatan perusahaan asuransi tertua tersebut.
Skema penyelamatannya seperti apa, Isa menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN untuk memberitakan secara langsung ke publik.
"Tapi intinya, kita akan tangani permasalahan Jiwasraya tidak harus dengan PMN. Makanya caranya bagaimana, kita tunggu," tutur Isa.
"Kita upayakan apakah, kalau kemudian nanti dengan PMN juga BUMN yang harus betul-betul punya prospek dan mengatasi persoalannya. Jangan istilahnya menggarami lautan," kata Isa melanjutkan.
Untuk diketahui, perseroan Jiwasraya memang tengah menghadapi dua persoalan serius, yakni seretnya likuiditas perseroan sampai pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).
Saat ini, perseroan dilaporkan membutuhkan dana segar sebesar Rp 16,13 triliun demi meningkatkan likuiditas perseroan hingga tahun depan.
Selain itu, Jiwasraya juga membutuhkan dana segar hingga Rp 32,89 triliun demi menaikkan rasio kecukupan modal sesuai standar minimal, yakni 120% dari modal minimum berbasis risiko (MMBR). Saat ini, rasio kecukupan modal Jiwasraya minus 805%.
Adapun dalam alokasi anggaran PNM yang dilaporkan pemerintah kepada Komisi XI hari ini, pemerintah tidak melaporkan adanya penyertaan modal kepada Jiwasraya sepanjang tahun 2019 hingga 2020 mendatang.
Tahun depan, pemerintah menganggarkan PMN sebesar Rp 17,73 triliun untuk 8 BUMN, dengan alokasi terbesar kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp 5 triliun.
(dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Most Popular