
Erick Thohir Tak Tahu Kapan Bisa Selesaikan PR 142 BUMN
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 December 2019 13:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir punya banyak pekerjaan rumah (PR). Dia memaparkan betapa sulitnya mengelola banyak perusahaan dengan berbagai masalah yang berbeda.
Dia bahkan tak tahu kapan semua PR itu bisa dituntaskan. "Kami di sini sama wakil menteri niatnya bukan hanya sekadar menyelesaikan tugas yang kita juga tidak tahu apakah 2 tahun atau 5 tahun," kata Erick di sela rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Lebih dari itu, Erick menegaskan, juga bertekad menerapkan pondasi terkait pengelolaan BUMN.
"Bagaimana kita terapkan pondasi supaya ke depan siapapun yang bisa menjalankan, bisa menjalankan BUMN secara profesional, transparan dan lebih baik," imbuh dia.
Terkait hal ini, Erick meminta izin kepada para legislator untuk diberi kesempatan menyampaikan paparan lebih rinci pada rapat kerja berikutnya di awal tahun 2020. Dia ingin memperlihatkan strategi pengelolaan BUMN, baik jangka menengah maupun jangka panjang.
"Me-manage 142 enggak mudah. Apalagi ada cucu. Transparansi adalah hal yang sangat penting," bebernya.
Secara konkret, dia sempat menyebut sejumlah langkah yang harus dilakukan. Pertama yakni sesuai visi presiden, dalam hal reformasi birokrasi harus berjalan.
"Makanya kemarin dalam tahap kita bagaimana mengurangi beban birokrasi yang sangat penjang di kementerian BUMN. Kita harus jadi services BUMN," tandasnya.
Dia menjelaskan, pengurangan jumlah deputi BUMN dari 7 orang menjadi 3 orang juga tak lepas dari reformasi birokrasi ini. Dari ke-3 deputi, Erick menjelaskan masing-masing punya tupoksi berbeda.
"Deputi itu nantinya tiga itu. Ada deputi fokus ke hukum, fokus ke SDM dan keuangan. Itu Sesmen juga akan jadi administrator," urainya.
"Dua wamen dan saya untuk fokus ke portofolio," lanjutnya.
(gus) Next Article Erick Thohir Bubarkan 3 BUMN
Dia bahkan tak tahu kapan semua PR itu bisa dituntaskan. "Kami di sini sama wakil menteri niatnya bukan hanya sekadar menyelesaikan tugas yang kita juga tidak tahu apakah 2 tahun atau 5 tahun," kata Erick di sela rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Lebih dari itu, Erick menegaskan, juga bertekad menerapkan pondasi terkait pengelolaan BUMN.
Terkait hal ini, Erick meminta izin kepada para legislator untuk diberi kesempatan menyampaikan paparan lebih rinci pada rapat kerja berikutnya di awal tahun 2020. Dia ingin memperlihatkan strategi pengelolaan BUMN, baik jangka menengah maupun jangka panjang.
"Me-manage 142 enggak mudah. Apalagi ada cucu. Transparansi adalah hal yang sangat penting," bebernya.
Secara konkret, dia sempat menyebut sejumlah langkah yang harus dilakukan. Pertama yakni sesuai visi presiden, dalam hal reformasi birokrasi harus berjalan.
"Makanya kemarin dalam tahap kita bagaimana mengurangi beban birokrasi yang sangat penjang di kementerian BUMN. Kita harus jadi services BUMN," tandasnya.
Dia menjelaskan, pengurangan jumlah deputi BUMN dari 7 orang menjadi 3 orang juga tak lepas dari reformasi birokrasi ini. Dari ke-3 deputi, Erick menjelaskan masing-masing punya tupoksi berbeda.
"Deputi itu nantinya tiga itu. Ada deputi fokus ke hukum, fokus ke SDM dan keuangan. Itu Sesmen juga akan jadi administrator," urainya.
"Dua wamen dan saya untuk fokus ke portofolio," lanjutnya.
(gus) Next Article Erick Thohir Bubarkan 3 BUMN
Most Popular