
Fokus Hulu Migas, Pertamina Bidik Laba Bersih 2020 Rp 32 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menargetkan laba bersih pada 2020 bisa mencapai US$ 2,2 miliar atau Rp 32 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.400/US$. Nilai tersebut meningkat dari proyeksi laba bersih tahun ini sebesar US$ 2 miliar atau Rp 29 triliun.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memaparkan target produksi migas tahun depan sebesar 923.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).
"Produksi minyak 430.000 barel minyak per hari (MBOPD) dan gas 2.857 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Lalu produksi migas 923.00 BOEPD," ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI Kamis, (28/11/2019).
Lebih lanjut Nicke mengatakan, target pendapatan Pertamina tahun depan sebesar US$ 58,33 miliar atau Rp 840 triliun. Indonesia Crude Price/ICP ditargetkan US$ 63 per barel. Adapun EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi bisa mencapai US$ 8,95 miliar atau Rp 129 triliun, EBITDA margin 15,36%, dan profit margin 3,77%.
Nicke mengatakan Pertamina akan fokus pada alokasi dan investasi yang tinggi di hulu migas. Bahkan pihaknya mengalokasikan sekitar US$ 3,7 miliar atau 60% dari dana belanja modal untuk pengembangan di Mahakam. "Karena decline rate-nya 25%, kita harus ngebor 122 sumur," terangnya.
Sementara itu Nicke menerangkan angka realisasi konsumsi solar terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 sebesar 15 juta kilo liter (KL), tahun 2018 meningkat 7,2% menjadi 15,36 juta KL, dan prognosa di tahun 2019 sebesar 16 juta KL.
Tahun depan diperkirakan prognosanya mencapai 17 juta KL.
Prognosa penyaluran LPG 3 Kg tahun ini juga meningkat menjadi 6,95 juta metrik ton. Sementara realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun lalu sebesar 6,53 juta metrik ton atau meningkat 6,2%. Kenaikan ini, menurut Nicke dikarenakan konversi BBM ke LPG, khususnya Indonesia bagian tengah bagi nelayan dan petani.
"Prognosa 2020 diperkirakan mencapai 7,22 juta metrik ton," ungkapnya.
Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2019, Pertamina memperoleh laba US$ 677 juta atau setara Rp 9,59 triliun (asumsi kurs Rp 14.150/US$) Pada 2018, Pertamina membukukan laba US$ 2,53 miliar atau setara Rp 35,99 triliun. Sedangkan untuk laba semester I-2018, perusahaan pelat merah itu tidak menyampaikan kepada publik.
Ini 5 pekerjaan rumah Pertamina
(tas/tas) Next Article Pertamina Targetkan Produksi Migas 2023 Tembus 1 Juta Barel
