
Soal RI 'Doyan' Impor Migas, Jokowi: Saya Tahu yang Impor!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 November 2019 21:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bawah diskriminasi yang dilakukan Uni Eropa terhadap komoditas sawit Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. Selain itu, Jokowi mengingatkan pentingnya menekan impor minyak dan gas (migas), dan berjanji akan menggigit kepada yang menghalangi upaya menekan impor migas.
Hal ini dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan di depan para pelaku pasar dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019 di Raffles Hotel, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
"Kita tidak takut di-banned," tegas Jokowi.
Jokowi mengaku heran soal produk kelapa sawit Indonesia justru lebih banyak diekspor ke luar negeri. Padahal, komoditas tersebut bisa dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian di dalam negeri, dengan hilirisasi.
Salah satunya, adalah dengan menggunakan kelapa sawit sebagai bahan baku program B20. Melalui program ini, membludaknya impor minyak dan gas yang selama ini jadi momok bisa berkurang, karena bisa sebagian digantikan dengan sumber daya lokal.
"Kenapa tidak kita gunakan sendiri, di dalam negeri juga bisa dikerjakan. Kalau ini dikerjakan B20, berjalan dan sudah berjalan," kata Jokowi
"Sebentar lagi lagi Januari B30, masuk lagi B50, bisa berjalan, artinya impor minyak kita turun secara drastis. Sehingga urusan neraca perdagangan dan transaksi berjalan kita jadi lebih baik," tegasnya.
Jokowi lantas menyinggung ada sejumlah pihak yang justru 'doyan' mengimpor minyak. Ia menegaskan bahwa tidak akan segan-segan memberikan hukuman terhadap pihak yang dimaksud.
"Saya tahu yang impor siapa sekarang. Yang sudah saya sampaikan kalau ada yang mau ganggu, pasti akan saya gigit orang itu. Enggak akan selesai kalau masalah ini tidak kita selesaikan," tegas Jokowi
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Sindir Menteri Soal Defisit Migas, Begini Faktanya
Hal ini dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan di depan para pelaku pasar dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019 di Raffles Hotel, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
"Kita tidak takut di-banned," tegas Jokowi.
Salah satunya, adalah dengan menggunakan kelapa sawit sebagai bahan baku program B20. Melalui program ini, membludaknya impor minyak dan gas yang selama ini jadi momok bisa berkurang, karena bisa sebagian digantikan dengan sumber daya lokal.
"Kenapa tidak kita gunakan sendiri, di dalam negeri juga bisa dikerjakan. Kalau ini dikerjakan B20, berjalan dan sudah berjalan," kata Jokowi
"Sebentar lagi lagi Januari B30, masuk lagi B50, bisa berjalan, artinya impor minyak kita turun secara drastis. Sehingga urusan neraca perdagangan dan transaksi berjalan kita jadi lebih baik," tegasnya.
Jokowi lantas menyinggung ada sejumlah pihak yang justru 'doyan' mengimpor minyak. Ia menegaskan bahwa tidak akan segan-segan memberikan hukuman terhadap pihak yang dimaksud.
"Saya tahu yang impor siapa sekarang. Yang sudah saya sampaikan kalau ada yang mau ganggu, pasti akan saya gigit orang itu. Enggak akan selesai kalau masalah ini tidak kita selesaikan," tegas Jokowi
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Sindir Menteri Soal Defisit Migas, Begini Faktanya
Most Popular