Ternyata Sri Mulyani Sebar Surat Cinta Nadiem ke PNS Kemenkeu

Lidya Julita Sembiring Kembaren, CNBC Indonesia
28 November 2019 17:17
Demikian diungkapkan Sri Mulyani di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tersentil dengan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat peringatan Hari Guru Nasional beberapa waktu lalu. Sebab, dalam pidato itu, Nadiem menyinggung soal guru yang harus terkendala sejumlah hal kecil.

"Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas," ujar Nadiem dalam pidatonya.

Ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11/2019), Sri Mulyani mengaku sudah melihat surat itu. Di sana guru mendapat beban kegiatan pertanggungjawaban keuangan.

"Saya sempat agak tersentil," ujar Sri Mulyani.

Bendahara negara itu mengaku telah mengirimkan pidato Nadiem yang sempat viral tersebut ke jajaran pegawai Kementerian Keuangan.

"Surat cinta itu saya forward ke anak buah saya," kata dia.

Menurut Sri Muyani, dari pidato tersebut, kementerian/lembaga (K/L) bisa belajar untuk memperingkas laporan keuangan melalui digitalisasi tanpa mengurangi akuntabilitasnya. Sebab, selama ini laporan keuangan bisa mencapai ratusan halaman tapi tidak dibaca dan menjadi beban.

"Kreativitas inovatif sebenarnya sama dengan rezim let the manager manage. Dulu laporan keuangan sampa 188 dari mulai item, berbagai macam layer enggak dibaca trus di-reduce jadi 16 masih beban. Makanya kita mulai berpikir gimana teknologi dapat membantu," ujar Sri Mulyani.



Berikut pidato lengkap Nadiem Makarim yang diunggah di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik.

Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Guru Indonesia yang tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambil langkah pertama.

Besok, di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda.

Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.

Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Momen Sri Mulyani Merasa Terusik oleh Nadiem

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular