
Internasional
Michael Bloomberg Nyapres, Ini Dampaknya ke Batu Bara Cs
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
25 November 2019 14:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Michael Bloomberg resmi bertanding dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) untuk tahun 2020. Sebelumnya, Bloomberg pernah menjabat sebagai Walikota New York selama 12 tahun.
Bukan hanya taipan media, Bloomberg juga dikenal sebagai filantropi yang aktif. Ia maju karena skeptis calon Partai Demokrat lain bisa memenangkan kursi presiden dari incumbent Donald Trump.
"Saya maju sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika," katanya ditulis Reuters saat mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden, Minggu (24/11/2019).
"Kita tidak bisa melalui lagi banyak tahun dengan Presiden Trump yang ceroboh dan bertindak tanpa etika."
Bloomberg merupakan orang terkaya nomor delapan di AS. Kekayaannya diestimasi mencapai US$ 53,4 miliar.
Di November ia pernah menggelontorkan dana US$ 100 juta untuk iklan kampanye secara online. Iklan itu khusus menargetkan Trump.
Berikut adalah beberapa fokus masalah yang akan diperhatikan oleh Bloomberg, dan industri yang mungkin akan terpengaruh, sebagaimana ditulis CNBC International.
Bloomberg mendirikan Beyond Carbon awal 2019 ini. Ia menggelontorkan US$ 500 juta untuk mengadvokasi reformasi energi.
Kelompok ini mendukung sumber energi terbarukan, seperti angin dan matahari bukan energi fosil seperti minyak dan gas bahkan tenaga batu bara. Tujuan utamanya mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan di dunia hingga 100%.
Meski demikian, lembaga ini tidak memberi kerangka waktur tertentu untuk tujuannya. Oleh karena itu, tujuan jangka panjangnya dapat ditoleransi oleh perusahaan-perusahaan migas besar seperti BP, Royal Dutch Shell dan Total Prancis.
Perusahaan tersebut mengakui ancaman perubahan iklim. Tetapi berharap dapat membuat transisi yang tetap memungkinkan mereka mendapatkan deviden.
Meski demikian, sebagian industri lain tetap khawatir pada aksi organisasi Bloomberg. Misalnya aksi Bloomberg untuk mendanai gugatan New York terhadap Exxon.
Bloomberg juga dikhawatirkan semakin menekan industri batu bara di AS yang kini menderita seiring menurunnya permintaan. Setidaknya tujuh perusahaan batu bara bangkrut di AS selama 2019 dan puluhan pabrik ditutup selama beberapa tahun terakhir.
Tembakau dan Rokok Elektrik
Bloomberg Philanthropies berkomitmen hampir US$ 1 miliar sejak 2007 untuk memerangi penggunaan tembakau di seluruh dunia. Pada September, organisasi itu mengatakan akan menambahkan sebesar US$ 160 juta untuk mengatasi persoalan vaping.
Industri vaping telah dipandang sebagai titik pertumbuhan bagi raksasa tembakau seperti Japan Tobacco, British American Tobacco dan Altria di tengah melambatnya penjualan rokok. Namun ke depan, prospek vape semakin sulit seiring digodoknya atauran larangan rokok tembakau.
Senjata
Bloomberg mendirikan Everytown for Gun Safety di tahun 2014. Organisasi merupakan LSM yang bergerak untuk memerangi aturan kepemilikan senjata di AS.
Bloomberg mengeluarkan setidaknya US$ 50 juta untuk mendukung organisasi tersebut, yang sekarang memiliki sekitar 350.000 penyokong dana. Everytown dan salah satu jejarinnya, Mom's Demand Action, berhasil melobi perusahaan-perusahaan seperti Walmart, Kroger dan Albertsons untuk mengubah kebijakan mereka terkait penjualan senjata.
(sef/sef) Next Article Sebut Trump Ancaman, Michael Bloomberg Nyalon Presiden AS?
Bukan hanya taipan media, Bloomberg juga dikenal sebagai filantropi yang aktif. Ia maju karena skeptis calon Partai Demokrat lain bisa memenangkan kursi presiden dari incumbent Donald Trump.
"Saya maju sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika," katanya ditulis Reuters saat mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden, Minggu (24/11/2019).
Bloomberg merupakan orang terkaya nomor delapan di AS. Kekayaannya diestimasi mencapai US$ 53,4 miliar.
Di November ia pernah menggelontorkan dana US$ 100 juta untuk iklan kampanye secara online. Iklan itu khusus menargetkan Trump.
Berikut adalah beberapa fokus masalah yang akan diperhatikan oleh Bloomberg, dan industri yang mungkin akan terpengaruh, sebagaimana ditulis CNBC International.
Bloomberg mendirikan Beyond Carbon awal 2019 ini. Ia menggelontorkan US$ 500 juta untuk mengadvokasi reformasi energi.
Kelompok ini mendukung sumber energi terbarukan, seperti angin dan matahari bukan energi fosil seperti minyak dan gas bahkan tenaga batu bara. Tujuan utamanya mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan di dunia hingga 100%.
Meski demikian, lembaga ini tidak memberi kerangka waktur tertentu untuk tujuannya. Oleh karena itu, tujuan jangka panjangnya dapat ditoleransi oleh perusahaan-perusahaan migas besar seperti BP, Royal Dutch Shell dan Total Prancis.
Perusahaan tersebut mengakui ancaman perubahan iklim. Tetapi berharap dapat membuat transisi yang tetap memungkinkan mereka mendapatkan deviden.
Meski demikian, sebagian industri lain tetap khawatir pada aksi organisasi Bloomberg. Misalnya aksi Bloomberg untuk mendanai gugatan New York terhadap Exxon.
Bloomberg juga dikhawatirkan semakin menekan industri batu bara di AS yang kini menderita seiring menurunnya permintaan. Setidaknya tujuh perusahaan batu bara bangkrut di AS selama 2019 dan puluhan pabrik ditutup selama beberapa tahun terakhir.
Tembakau dan Rokok Elektrik
Bloomberg Philanthropies berkomitmen hampir US$ 1 miliar sejak 2007 untuk memerangi penggunaan tembakau di seluruh dunia. Pada September, organisasi itu mengatakan akan menambahkan sebesar US$ 160 juta untuk mengatasi persoalan vaping.
Industri vaping telah dipandang sebagai titik pertumbuhan bagi raksasa tembakau seperti Japan Tobacco, British American Tobacco dan Altria di tengah melambatnya penjualan rokok. Namun ke depan, prospek vape semakin sulit seiring digodoknya atauran larangan rokok tembakau.
Senjata
Bloomberg mendirikan Everytown for Gun Safety di tahun 2014. Organisasi merupakan LSM yang bergerak untuk memerangi aturan kepemilikan senjata di AS.
Bloomberg mengeluarkan setidaknya US$ 50 juta untuk mendukung organisasi tersebut, yang sekarang memiliki sekitar 350.000 penyokong dana. Everytown dan salah satu jejarinnya, Mom's Demand Action, berhasil melobi perusahaan-perusahaan seperti Walmart, Kroger dan Albertsons untuk mengubah kebijakan mereka terkait penjualan senjata.
(sef/sef) Next Article Sebut Trump Ancaman, Michael Bloomberg Nyalon Presiden AS?
Most Popular