Penjelasan Lengkap Ahok saat Ambil SK Komisaris Pertamina

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
25 November 2019 11:04
Demikian dikatakan Ahok ketika tiba di kantor Kementerian BUMN, Senin (25/11/2019).
Foto: Ahok (Anisatul Umah/CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP tiba di gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Senin (25/11/2019) pagi. Kedatangan Ahok bertujuan untuk menerima surat keputusan pengangkatan dirinya sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).

Dicegat wartawan sebelum memasuki gedung Kementerian BUMN, Ahok mengaku tidak ada persiapan khusus jelang acara hari ini. Semua berjalan sebagaimana hari-hari biasa.

Berikut adalah penjelasan lengkap Ahok dalam sesi tanya jawab singkat dengan para wartawan:

Apakah ada persiapan khusus?
Sama aja sih

SK-nya kapan?
Hari ini saya diminta datang untuk menerima SK

Kapan Anda akan mulai bekerja?
Saya enggak tahu soalnya. Tanya sekretarisnya. Kantornya beda karena di Gedung Perwira 2

Bagaimana Anda merespons penolakan SP Pertamina?
Kan dia enggak kenal saya. Saya lulusan S3 dari Mako Brimob

Apa harapan Anda?
Saya harapankan dukungan dan doa masyarakat terus juga dukungan informasi dari masyarakat. Jadi masyarakat melaporkan kepada kami. Jadi kami lihat sistem istilahnya kayak itu loh.

Jadi kan selalu ada nomor pengaduan kan. Semakin banyak ada nomor pengaduan semakin banyak melapor kita akan menolong kami melakukan pengawasan lebih baik karena kita nggak mungkin ngawasi tanpa informasi ya istilahnya kayak dulu di Jakarta, QLUE. Kita bisa awasin.



Nah tujuan saya adalah membantu Ibu Nicke (Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati) dan teman-temannya berhasil jadi direktur Pertamina dalam sejarah kita. Itu tugas saya

Bagaimana tanggapan Anda terkait impor migas?
Saya nggak tahu. Itu direksi yang punya urusannya. Saya hanya membantu mengawasi membantu ya melaporkan kepada Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir). Itu saja tugas saya

Anda merupakan kader PDIP. Kata Pak Hasto (Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto) nggak harus mundur dari partai. Tanggapan Anda?
Ikutin aturan aja kita. Saya nggak tahu aturannya. Kalau aturan kita ikuti aja aturannya. Pasti ya

Terkait impor minyak?
Sama dirut. Saya bukan dirut. Saya tahu tapi bukan hak saya untuk bicara. Itu hak dirut. Saya hanya awasi internal. Beda dengan gubermur dulu apa aja saya jawab. Ini hak wewenang ada di dirut, Pak Erick. Hanya duduk bantu awasi. Masyarakat bisa lihat perkembangan kayak apa di lapangan.

Bagaimana dengan mafia migas?
Maksudnya mafia migas apa ya. Saya kan bukan god father

Anda akan membuka saluran komunikasi juga dari masyarakat?
Nggak, nggak. Ikutin yang ada di Pertamina. Saya ini preskom bukan presdir. Kalau presdir beda.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Stafsus Erick Jawab Kritik Dahlan Soal Ahok Jadi Bos BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular