
Cerita PNS yang Mulai 2020 Bisa Ngantor dari Rumah
Redaksi, CNBC Indonesia
24 November 2019 13:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bakal lebih ashik daripada biasanya. Pasalnya sistem kerja PNS bakal segera berubah dan bisa mengerjakan tugas di rumah masing-masing layaknya pekerja perusahaan rintisan alias startup.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan ada sekitar 1.000 PNS yang akan bekerja secara mobile. "Bappenas mulai mengkaji assignment-nya, desain itu sebenarnya sudah ada. Tinggal kita praktikkan pelan-pelan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Kamis lalu.
Suharso mengemukakan masa depan perkantoran pemerintah akan diselenggarakan dengan konsep smart office, layaknya perusahaan startup. Konsep ini diusung untuk menyesuaikan dengan pola hidup modern.
"Ke depan bentuknya smart office, tidak hanya dengan cara-cara yang sekarang. 1000 orang kita bisa bekerja flexy job, flexy schedule, semuanya serba flexy, remote working," katanya
"Orang bilang work vacation. 3 bulan di Raja Ampat, 3 bulan di Bali, 3 bulan di Tana Toraja, sepanjang mereka bisa deliver," tegas Suharso.
Meski demikian, mantan politisi PPP ini menegaskan bahwa ada target tertentu yang harus dicapai para ASN (aparatur sipil negara) meski bekerja di luar kantor bahkan sambil berlibur. Dengan pola kerja demikian, diharapkan produktivitas ASN bisa meningkat.
Bappenas akan melakukan tahap uji coba pada 1 Januari 2020 untuk 1.000 PNS. Selama masa uji coba tersebut, kemungkinan hanya PNS di lingkungan Bappenas yang bisa kerja tanpa ngantor.
Suharso menjelaskan bahwa PNS yang boleh kerja tanpa ngantor tak dibatasi usia tertentu, namun hanya berlaku bagi PNS berpangkat fungsional Artinya, siapa pun bisa terpilih untuk masuk dalam kebijakan ini.
"Ada konsep ASN itu, kan seperti kalau kalian kerja ini. Kerja itu lebih enak yang fleksibel kan. Nah generasi-generasi alpha beta yang ke depan juga akan dengan cara-cara seperti itu. Nah kenapa enggak kita akomodir," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo buka suara perihal rencana Suharso Monoarfa itu.
"Ini menarik nih. baru tadi pagi kami rapat sama deputi untuk melihat dulu, mengkaji dulu," kata Tjahjo.
Tjahjo tak memungkiri, memang cukup dimungkinkan bagi PNS bekerja dari luar kantor. Bukan tidak mungkin, produktivitas abdi negara pun bisa meningkat karena tidak perlu pergi ke kantor.
"Intinya kan kecepatan untuk bekerja. Dengan dia di rumah kan juga bisa bekerja. Jangan di rumah pulang istirahat. Orang di rumah juga bisa kerja, saya bisa kerja di mobil," tegasnya.
Meski demikian, Tjahjo menegaskan bahwa tidak semua PNS akan bekerja dari rumah. Menurutnya, akan ada klasifikasi tertentu yang bakal menentukan golongan PNS apa saja yang bisa bekerja secara mobile.
"Orang bekerja tidak harus diartikan itu di kantor. Anda kerja di lapangan, di kantor kementerian, di Istana anda bisa kerja di jalan," tegasnya.
Tjahjo mengatakan, PNS yang tak wajib berkantor akan diberikan target kinerja agar abdi negara tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya, meskipun pekerjaan yang dilakukan tidak di dalam kantor.
(sef/sef) Next Article Honorer Ikut Seleksi PPPK Tahap II Tetap Terima Gaji
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan ada sekitar 1.000 PNS yang akan bekerja secara mobile. "Bappenas mulai mengkaji assignment-nya, desain itu sebenarnya sudah ada. Tinggal kita praktikkan pelan-pelan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Kamis lalu.
Suharso mengemukakan masa depan perkantoran pemerintah akan diselenggarakan dengan konsep smart office, layaknya perusahaan startup. Konsep ini diusung untuk menyesuaikan dengan pola hidup modern.
"Orang bilang work vacation. 3 bulan di Raja Ampat, 3 bulan di Bali, 3 bulan di Tana Toraja, sepanjang mereka bisa deliver," tegas Suharso.
Meski demikian, mantan politisi PPP ini menegaskan bahwa ada target tertentu yang harus dicapai para ASN (aparatur sipil negara) meski bekerja di luar kantor bahkan sambil berlibur. Dengan pola kerja demikian, diharapkan produktivitas ASN bisa meningkat.
Bappenas akan melakukan tahap uji coba pada 1 Januari 2020 untuk 1.000 PNS. Selama masa uji coba tersebut, kemungkinan hanya PNS di lingkungan Bappenas yang bisa kerja tanpa ngantor.
Suharso menjelaskan bahwa PNS yang boleh kerja tanpa ngantor tak dibatasi usia tertentu, namun hanya berlaku bagi PNS berpangkat fungsional Artinya, siapa pun bisa terpilih untuk masuk dalam kebijakan ini.
"Ada konsep ASN itu, kan seperti kalau kalian kerja ini. Kerja itu lebih enak yang fleksibel kan. Nah generasi-generasi alpha beta yang ke depan juga akan dengan cara-cara seperti itu. Nah kenapa enggak kita akomodir," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo buka suara perihal rencana Suharso Monoarfa itu.
"Ini menarik nih. baru tadi pagi kami rapat sama deputi untuk melihat dulu, mengkaji dulu," kata Tjahjo.
Tjahjo tak memungkiri, memang cukup dimungkinkan bagi PNS bekerja dari luar kantor. Bukan tidak mungkin, produktivitas abdi negara pun bisa meningkat karena tidak perlu pergi ke kantor.
"Intinya kan kecepatan untuk bekerja. Dengan dia di rumah kan juga bisa bekerja. Jangan di rumah pulang istirahat. Orang di rumah juga bisa kerja, saya bisa kerja di mobil," tegasnya.
Meski demikian, Tjahjo menegaskan bahwa tidak semua PNS akan bekerja dari rumah. Menurutnya, akan ada klasifikasi tertentu yang bakal menentukan golongan PNS apa saja yang bisa bekerja secara mobile.
"Orang bekerja tidak harus diartikan itu di kantor. Anda kerja di lapangan, di kantor kementerian, di Istana anda bisa kerja di jalan," tegasnya.
Tjahjo mengatakan, PNS yang tak wajib berkantor akan diberikan target kinerja agar abdi negara tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya, meskipun pekerjaan yang dilakukan tidak di dalam kantor.
(sef/sef) Next Article Honorer Ikut Seleksi PPPK Tahap II Tetap Terima Gaji
Most Popular