
Jadi Media Darling, Ini Gebrakan Erick Thohir & Terawan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 November 2019 10:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua menteri Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai melakukan gebrakan konkret dalam mengatasi masalah di kementeriannya masing-masing.
Kedua orang yang dimaksud adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Keduanya menempuh kebijakan yang tidak biasa dilakukan, meskipun baru satu bulan menjabat.
Erick Thohir misalnya, yang dalam beberapa hari terakhir menjadi media darling karena keputusannya memanggil eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi salah satu pimpinan di BUMN.
Tak hanya itu, Erick Thohir bahkan merombak habis jajaran Eselon I di kementerian yang ia pimpin. Sejumlah perusahaan pelat merah strategis seperti PT Pertamina (Persero) hingga PT PLN (Persero), bahkan akan memiliki petinggi baru berdasarkan pilihan Erick Thohir.
Lantas, bagaimana dengan gebrakan dokter Terawan?
Saat baru awal menjabat sebagai menteri, 'Mr Brainstorming' ini sempat ramai diperbincangkan publik setelah mengutarakan sesuatu.
Kala itu, dokter Terwan mengaku akan memberikan gaji pertamanya sebagai menteri kepada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang saat ini tertimpa masalah.
Bagaimana cerita lengkap gebrakan yang dilakukan Erick Thohir dan Dokter Terawan?
Erick Thohir : Panggil Ahok, Rombak Habis Eselon
"Mungkin nanti akan diikuti secara masif oleh karyawan di Kementerian Kesehatan dengan kerelaannya. Terserah mereka untuk memberikannya kepada BPJS," jelasnya.
Bahkan, Terawan sempat berencana memberikan subsidi bagi peserta BPJS Kesehatan Kelas III. Hal tersebut dikemukakan Terawan usai menghadap Presiden Jokowi. Terawan membuka peluang untuk mengeksekusi rencana tersebut.
Lantas, apa alasan Terawan mengusulkan rencana tersebut?
"Ya jelas karena cinta rakyat. Doain ya," kata Terawan.
Dengan rencana memberikan subsidi, ada kemungkinan iuran peserta BPJS kelas III akan tetap Rp 25.500. Adapun per 1 Januari 2020 mendatang, iuran peserta BPJS kelas III naik hingga Rp 42.000.
"Itu kan harapan saya dan saya akan selesaikan. Iya dong [selisih iuran yang disubsidi]. Tapi itu kemauan dan keinginan kita semua. Coba yah saya kerjakan, katanya suruh cepat-cepat," kata Terawan.
Terawan mengaku akan membicarakan hal ini dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Jika sudah mendapatkan lampu hijau, Terawan akan mengkomunikasikan hal ini dengan sejumlah kementerian terkait.
Baru-baru ini, Terawan juga sempat membuat heboh dengan mempertimbangkan pijat menjadi wisata kesehatan untuk menggaet turis asing. Hal ini dikemukakan saat meluncurkan wisata kebugaran jamu yang merupakan satu dari empat wisata kesehatan.
Wisata kebugaran ini adalah wisata yang bisa menikmati suasana nyaman dan bugar seperti pijat, spa, wellnes center. Jamu juga termasuk dalam wisata kebugaran karena merupakan ramuan herbal tradisional yang dapat meningkatkan kesehatan
Dalam keterangan resminya, Kemenkes telah membentuk Tim Gugus Tugas Pelaksanaan Pengembangan Wisata Kesehatan untuk menjalankan program ini bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tim itu terdiri dari lintas kementerian atau lembaga, pelaku bisnis, akademisi, pelayanan kesehatan swasta, produsen jamu, dan pengobatan tradisional. Proyek percontohan untuk wisata pijat dan jamu ini dikembangkan di wilayah Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang), Bali dan DKI Jakarta.
Pemerintah akan kucurkan Rp 14 T buat BPJS
(tas/tas) Next Article Transformasi BUMN Jadi Pilar Fundamental Perekonomian Nasional
Kedua orang yang dimaksud adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Keduanya menempuh kebijakan yang tidak biasa dilakukan, meskipun baru satu bulan menjabat.
Erick Thohir misalnya, yang dalam beberapa hari terakhir menjadi media darling karena keputusannya memanggil eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi salah satu pimpinan di BUMN.
Tak hanya itu, Erick Thohir bahkan merombak habis jajaran Eselon I di kementerian yang ia pimpin. Sejumlah perusahaan pelat merah strategis seperti PT Pertamina (Persero) hingga PT PLN (Persero), bahkan akan memiliki petinggi baru berdasarkan pilihan Erick Thohir.
Saat baru awal menjabat sebagai menteri, 'Mr Brainstorming' ini sempat ramai diperbincangkan publik setelah mengutarakan sesuatu.
Kala itu, dokter Terwan mengaku akan memberikan gaji pertamanya sebagai menteri kepada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang saat ini tertimpa masalah.
Bagaimana cerita lengkap gebrakan yang dilakukan Erick Thohir dan Dokter Terawan?
![]() |
Erick Thohir : Panggil Ahok, Rombak Habis Eselon
Erick usai dilantik Jokowi sebagai pucuk tertinggi pimpinan BUMN memang sudah mengeluarkan kebijakan yang tidak biasa. Dimulai dari permintaan pos wakil menteri untuk membantunya mengatasi sejumlah perusahaan pelat merah.
Permintaan itu akhirnya dikabulkan Jokowi, dengan menunjuk Direktur Utama PT Indonesia Asaham Aluminium (Inalum) atau MIND ID, Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartiko Wirjoatmodjo sebagai wakil menteri. Kedua nama itu, juga merupakan usulan Erick ke Jokowi.
Tak lama kemudian, mantan Presiden Inter Milan itu menunjuk sekaligus empat staf khusus untuk menopang upayanya membenahi BUMN. Keempat orang itu berasal dari kalangan profesional, hingga politisi.
Empat orang ini adalah Muhammad Ikhsan, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Nanang Pamuji, Profesor Universitas Gajah Mada, Arya Sinulingga, eks Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, dan Anhar Ade, eks Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Setelah enam orang itu mengemban tugas secara efektif, Erick langsung tancap gas dengan melakukan evaluasi khusus terhadap kinerja BUMN strategis yang selama ini menjadi sorotan publik.
Sebut saja Pertamina, PLN, Bank Mandiri, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), hingga MIND ID.
Nama eks Gubernur DKI Jakarta, Ahok, hingga mantan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah pun masuk bursa petinggi BUMN strategis usai keduanya dipanggil sendiri oleh Erick Thohir.
"Saya tidak tahu. Saya apa saja juga boleh yang penting bantu negara. Intinya kita bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan menjadi salah satu BUMN," kata Ahok, ketika disinggung maksud kedatangannya menemui Erick.
Erick sendiri sempat buka suara perihal pemanggilan Ahok. Menurutnya, BUMN saat ini butuh sosok pendobrak dalam arti bisa menjalankan tugas dan misi sesuai dengan keinginan Presiden.
"Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak. Tidak artinya salah dan benar, tapi untuk mempercepat dari pada hal-hal yang sesuai diarahkan," tegas Erick.
Di tengah ramai perbincangan Ahok menjadi salah satu pimpinan BUMN, Erick Thohir kembali membuat kejutan dengan merombak struktur internal Kementerian BUMN terutama di jajaran Eselon I.
Erick memutuskan untuk memberhentikan seluruh pejabat Eselon I, baik sekretaris kementerian maupun seluruh deputi BUMN. Erick pun memiliki alasan tersendiri untuk melakukan hal itu.
"Alhamdulillah saya dan kedua wakil menteri sudah bertemu dengan semua pejabat Eselon I secara langsung, dan menjelaskan mengenai restrukturisasi ini. Hal ini adalah bagian dari Tour of Duty," kata Erick.
"Untuk mengelola aset sebesar Rp 8.200 triliun, saya perlu teamwork yang kompak yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tapi juga akhlak yang baik," tegas Erick.
Dokter Terawan : Berikan Gaji ke BPJS, hingga Wisata Kesehatan
Bulan lalu beberapa hari setelah dilantik menjadi Menteri Kesehatan, dokter Terawan Agus Putranto mengunjungi kantor pusat BPJS Kesehatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungannya tersebut, Terawan mengaku akan menyerahkan gaji maupun tunjangan kinerja yang diperolehnya sebagai menteri kepada BPJS Kesehatan untuk mengatasi defisit perusahaan.
Permintaan itu akhirnya dikabulkan Jokowi, dengan menunjuk Direktur Utama PT Indonesia Asaham Aluminium (Inalum) atau MIND ID, Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartiko Wirjoatmodjo sebagai wakil menteri. Kedua nama itu, juga merupakan usulan Erick ke Jokowi.
Tak lama kemudian, mantan Presiden Inter Milan itu menunjuk sekaligus empat staf khusus untuk menopang upayanya membenahi BUMN. Keempat orang itu berasal dari kalangan profesional, hingga politisi.
Empat orang ini adalah Muhammad Ikhsan, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Nanang Pamuji, Profesor Universitas Gajah Mada, Arya Sinulingga, eks Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, dan Anhar Ade, eks Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Setelah enam orang itu mengemban tugas secara efektif, Erick langsung tancap gas dengan melakukan evaluasi khusus terhadap kinerja BUMN strategis yang selama ini menjadi sorotan publik.
Sebut saja Pertamina, PLN, Bank Mandiri, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), hingga MIND ID.
Nama eks Gubernur DKI Jakarta, Ahok, hingga mantan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah pun masuk bursa petinggi BUMN strategis usai keduanya dipanggil sendiri oleh Erick Thohir.
"Saya tidak tahu. Saya apa saja juga boleh yang penting bantu negara. Intinya kita bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan menjadi salah satu BUMN," kata Ahok, ketika disinggung maksud kedatangannya menemui Erick.
Erick sendiri sempat buka suara perihal pemanggilan Ahok. Menurutnya, BUMN saat ini butuh sosok pendobrak dalam arti bisa menjalankan tugas dan misi sesuai dengan keinginan Presiden.
"Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak. Tidak artinya salah dan benar, tapi untuk mempercepat dari pada hal-hal yang sesuai diarahkan," tegas Erick.
Di tengah ramai perbincangan Ahok menjadi salah satu pimpinan BUMN, Erick Thohir kembali membuat kejutan dengan merombak struktur internal Kementerian BUMN terutama di jajaran Eselon I.
Erick memutuskan untuk memberhentikan seluruh pejabat Eselon I, baik sekretaris kementerian maupun seluruh deputi BUMN. Erick pun memiliki alasan tersendiri untuk melakukan hal itu.
"Alhamdulillah saya dan kedua wakil menteri sudah bertemu dengan semua pejabat Eselon I secara langsung, dan menjelaskan mengenai restrukturisasi ini. Hal ini adalah bagian dari Tour of Duty," kata Erick.
"Untuk mengelola aset sebesar Rp 8.200 triliun, saya perlu teamwork yang kompak yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tapi juga akhlak yang baik," tegas Erick.
![]() |
Dokter Terawan : Berikan Gaji ke BPJS, hingga Wisata Kesehatan
Bulan lalu beberapa hari setelah dilantik menjadi Menteri Kesehatan, dokter Terawan Agus Putranto mengunjungi kantor pusat BPJS Kesehatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungannya tersebut, Terawan mengaku akan menyerahkan gaji maupun tunjangan kinerja yang diperolehnya sebagai menteri kepada BPJS Kesehatan untuk mengatasi defisit perusahaan.
"Mungkin nanti akan diikuti secara masif oleh karyawan di Kementerian Kesehatan dengan kerelaannya. Terserah mereka untuk memberikannya kepada BPJS," jelasnya.
Bahkan, Terawan sempat berencana memberikan subsidi bagi peserta BPJS Kesehatan Kelas III. Hal tersebut dikemukakan Terawan usai menghadap Presiden Jokowi. Terawan membuka peluang untuk mengeksekusi rencana tersebut.
Lantas, apa alasan Terawan mengusulkan rencana tersebut?
"Ya jelas karena cinta rakyat. Doain ya," kata Terawan.
Dengan rencana memberikan subsidi, ada kemungkinan iuran peserta BPJS kelas III akan tetap Rp 25.500. Adapun per 1 Januari 2020 mendatang, iuran peserta BPJS kelas III naik hingga Rp 42.000.
"Itu kan harapan saya dan saya akan selesaikan. Iya dong [selisih iuran yang disubsidi]. Tapi itu kemauan dan keinginan kita semua. Coba yah saya kerjakan, katanya suruh cepat-cepat," kata Terawan.
Terawan mengaku akan membicarakan hal ini dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Jika sudah mendapatkan lampu hijau, Terawan akan mengkomunikasikan hal ini dengan sejumlah kementerian terkait.
Baru-baru ini, Terawan juga sempat membuat heboh dengan mempertimbangkan pijat menjadi wisata kesehatan untuk menggaet turis asing. Hal ini dikemukakan saat meluncurkan wisata kebugaran jamu yang merupakan satu dari empat wisata kesehatan.
Wisata kebugaran ini adalah wisata yang bisa menikmati suasana nyaman dan bugar seperti pijat, spa, wellnes center. Jamu juga termasuk dalam wisata kebugaran karena merupakan ramuan herbal tradisional yang dapat meningkatkan kesehatan
Dalam keterangan resminya, Kemenkes telah membentuk Tim Gugus Tugas Pelaksanaan Pengembangan Wisata Kesehatan untuk menjalankan program ini bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Tim itu terdiri dari lintas kementerian atau lembaga, pelaku bisnis, akademisi, pelayanan kesehatan swasta, produsen jamu, dan pengobatan tradisional. Proyek percontohan untuk wisata pijat dan jamu ini dikembangkan di wilayah Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang), Bali dan DKI Jakarta.
Pemerintah akan kucurkan Rp 14 T buat BPJS
(tas/tas) Next Article Transformasi BUMN Jadi Pilar Fundamental Perekonomian Nasional
Most Popular