
Sri Mulyani: Insentif Pajak Sudah Disebar Hingga Rp 804 T
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 November 2019 11:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sejak pertama kali diterapkan insentif pajak Tax Allowance, realisasinya sudah mencapai Rp 285 triliun.
Di hadapan para tamu US-Indonesia Investment Summit 2019, Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dibutuhkan satu kombinasi kebijakan yang prudent dan fleskibel.
Oleh sebab itu, setelah pemerintah melakukan tata kelola ulang reformasi kebijakan pajak untuk tax allowance dan juga tax holiday, menciptakan semangat penyederhanaan dan kepastian.
Setelah melakukan reformasi dua kebijakan itu, total realisasi dari Tax Allowance dan Tax Holiday, kata Sri Mulyani sudah mencapai lebih dari Rp 804 triliun.
"Tax holiday diberikan dengan kualifikasi industri pionir untuk 18 industri. Sementara Tax Allowance yang dimutakhirkan baru-baru ini sudah lebih menjangkau lebih dari Rp 285 triliun, 158 fasilitas, dan 140 pembayar wajib pajak," tutur Sri Mulyani saat menjadi pembicara US-Indonesia Investment Summit, Kamis (21/11/2019).
"Untuk Tax Holiday kita berikan dengan kualifikasi mudah, jumlah investasi yang diberikan dan itu selagi anda berada di sektor ini, saat ini kita sudah menerima lebih dari Rp 519 triliun, 44 wajib pajak, terdiri dari 35 asing dan 9 domestik," imbuh Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa di pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo kali ini, kabinet Indonesia Maju akan mengeliminasi investasi negatif. Sehingga akan terbuka luas untuk investasi dan lapangan pekerjaan.
"Ketika anda datang investasi, anda bisa dapatkan insentif lebih lanjut. Allowance, Holiday dan super deduction tax untuk penelitian dan pengembangan untuk vokasi dan kejuruan dan super deduction untuk proyek padat karya," tuturnya.
"Ini berikan sinyal kepada investor bahwa anda tidak hanya disambut disini tp juga berikan insentif agar uang yang anda bawa, teknologi dan pengetahuan yang anda bawa, akan benar benar ciptakan kegiatan produktif di Indonesia," imbuhnya.
(dru) Next Article Kacau! Penerimaan Pajak Hanya 84% Dari Target
Di hadapan para tamu US-Indonesia Investment Summit 2019, Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dibutuhkan satu kombinasi kebijakan yang prudent dan fleskibel.
Oleh sebab itu, setelah pemerintah melakukan tata kelola ulang reformasi kebijakan pajak untuk tax allowance dan juga tax holiday, menciptakan semangat penyederhanaan dan kepastian.
"Tax holiday diberikan dengan kualifikasi industri pionir untuk 18 industri. Sementara Tax Allowance yang dimutakhirkan baru-baru ini sudah lebih menjangkau lebih dari Rp 285 triliun, 158 fasilitas, dan 140 pembayar wajib pajak," tutur Sri Mulyani saat menjadi pembicara US-Indonesia Investment Summit, Kamis (21/11/2019).
"Untuk Tax Holiday kita berikan dengan kualifikasi mudah, jumlah investasi yang diberikan dan itu selagi anda berada di sektor ini, saat ini kita sudah menerima lebih dari Rp 519 triliun, 44 wajib pajak, terdiri dari 35 asing dan 9 domestik," imbuh Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa di pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo kali ini, kabinet Indonesia Maju akan mengeliminasi investasi negatif. Sehingga akan terbuka luas untuk investasi dan lapangan pekerjaan.
"Ketika anda datang investasi, anda bisa dapatkan insentif lebih lanjut. Allowance, Holiday dan super deduction tax untuk penelitian dan pengembangan untuk vokasi dan kejuruan dan super deduction untuk proyek padat karya," tuturnya.
"Ini berikan sinyal kepada investor bahwa anda tidak hanya disambut disini tp juga berikan insentif agar uang yang anda bawa, teknologi dan pengetahuan yang anda bawa, akan benar benar ciptakan kegiatan produktif di Indonesia," imbuhnya.
(dru) Next Article Kacau! Penerimaan Pajak Hanya 84% Dari Target
Most Popular