
Temui Pengusaha Tekstil, Jokowi Sampaikan Jurus Genjot Ekspor
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 November 2019 10:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan kalangan pengusaha tekstil di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Puluhan pengusaha yang hadir bertemu Jokowi tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI).
Ini merupakan tindak lanjut pertemuan yang digelar pada September lalu. Pada saat itu, kalangan pengusaha mengeluhkan sejumlah hal yang menghambat masalah industri, salah satunya masalah pajak.
"Kita harapkan dengan kabinet baru bisa kita sambungkan lagi apa yang kita bicarakan pada bulan September lalu," kata Jokowi.
Dalam pertemuan September lalu, pengusaha tekstil terutama sektor hulu, sempat berteriak ada masalah soal Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomomor 64 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Tekstil dan Produk Tekstil.
Aturan itu mengatur soal TPT hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang memiliki API-P (produsen) dan perusahaan yang memiliki API-U (pedagang). Selain itu, perusahaan pemilik API-U dapat diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
Konsekuensinya, industri TPT sektor tengah antara hulu dan hilir memilih bahan baku kain untuk bahan baku industrinya. Efeknya sektor hulu tak terserap pasarnya. Kondisi tersebut diperparah para pedagang boleh mengimpor tekstil.
Jokowi lantas kembali menekankan peningkatan ekspor dan investasi menjadi salah satu target yang dikejar pemerintah. Pemerintah bahkan telah menyiapkan sejumlah hal untuk mengeksekusi rencana ini.
"Kita sudah mulai siapkan satu, sebuah kawasan atau yang dulu ingin dibangun adalah sebuah kawasan untuk dari mulai bahan baku sampai nanti industri semuanya berada di satu tempat," tegasnya.
"Termasuk juga nanti bu Menkeu berkaitan pusat logistik berikat di mana ternyata di situ banyak masuk barang yang diproduksi oleh industri tekstil kita yang menjadi pesaing berat pada saat dijual di pasar," lanjut Jokowi.
(miq/miq) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang
Ini merupakan tindak lanjut pertemuan yang digelar pada September lalu. Pada saat itu, kalangan pengusaha mengeluhkan sejumlah hal yang menghambat masalah industri, salah satunya masalah pajak.
"Kita harapkan dengan kabinet baru bisa kita sambungkan lagi apa yang kita bicarakan pada bulan September lalu," kata Jokowi.
Aturan itu mengatur soal TPT hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang memiliki API-P (produsen) dan perusahaan yang memiliki API-U (pedagang). Selain itu, perusahaan pemilik API-U dapat diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
Konsekuensinya, industri TPT sektor tengah antara hulu dan hilir memilih bahan baku kain untuk bahan baku industrinya. Efeknya sektor hulu tak terserap pasarnya. Kondisi tersebut diperparah para pedagang boleh mengimpor tekstil.
Jokowi lantas kembali menekankan peningkatan ekspor dan investasi menjadi salah satu target yang dikejar pemerintah. Pemerintah bahkan telah menyiapkan sejumlah hal untuk mengeksekusi rencana ini.
"Kita sudah mulai siapkan satu, sebuah kawasan atau yang dulu ingin dibangun adalah sebuah kawasan untuk dari mulai bahan baku sampai nanti industri semuanya berada di satu tempat," tegasnya.
"Termasuk juga nanti bu Menkeu berkaitan pusat logistik berikat di mana ternyata di situ banyak masuk barang yang diproduksi oleh industri tekstil kita yang menjadi pesaing berat pada saat dijual di pasar," lanjut Jokowi.
(miq/miq) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang
Most Popular