Ternyata, Bahlil 'Dibekingi' Jokowi Soal Ekspor Nikel!

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
20 November 2019 20:29
Jokowi satu suara dengan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia soal larangan eskpor nikel, semua demi mobil listrik
Foto: Ratas Jokowi
Jakarta, CNBC Indonesia- Soal larangan ekspor nikel yang dipercepat, Presiden Joko Widodo ternyata satu suara dengan Menko Maritim & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Dalam pembukaan acara Indonesia Mining Association (IMA), Jokowi mengatakan hilirisasi menjadi salah satu fokus negara untuk mengatasi masalah defisit neraca perdagangan.

"Saya mengajak sekali lagi, kita semuanya bersiap diri menuju ke sana. Kalau memang perlu bergabung, bergabunglah. Kalau ada masalah yang berkaitan dengan pendanaan mari kita bicara," ujarnya di hadapan para penambang raksasa yang hadir di acara IMA Awards 2019 di Ritz Carlton, Rabu (20/11/2019).

Ia mengaku mendapat informasi bahwa untuk turunan nikel bisa sampai menjadi lithium baterai, yang bisa jadi pendukung besar untuk membangun industri mobil listrik di Indonesia. "Kuncinya ada di baterai, kalau mobil listrik. Kalau kita bahannya ada, ngapain kita ekspor? Buat saja di sini," tegasnya.



Jika kendalanya ada di teknologi, menurutnya bisa diatasi dengan mencari mitra atau partner yang tepat. Sehingga, nanti bisa menghasilkan atau memproduksi lithium baterai.

"Nikel terutama, ini bahan untuk lithium baterai yang sangat dibutuhkan mobil listrik ke depan. Ini strategi bisnis harus dirancang sehingga bisa terealisasi karena produksi nikel kita terbesar dunia termasuk nikel ore yang rendah dan banyak mengandung cobalt," jelasnya.

Hitungannya, Indonesia punya potensi hingga 70% bahan-bahan lithium baterai. "Sangat keliru sekali kalau barang ini kita ekspor."

Jokowi menyiratkan langkah penghentian ekspor merupakan transformasi besar ekonomi Indonesia. "Kalau tidak mulai kapan lagi?" tanyanya. Untuk membuktikannya, Jokowi pun berjanji akan mengundang para pengusaha tambang ke istana.

"Jangan sampai ada yang dirugikan, kita ingin desain strategi bisnis negara kita. Bisa kita laksanakan."


[Gambas:Video CNBC]


(gus/gus) Next Article Dilarang Ekspor, Penambang Minta Komitmen Smelter Nikel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular