Awas! Trans Sumatera Nyambung, Kendaraan di Bakauheni Numpuk

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
20 November 2019 12:27
Ada potensi penumpukan kendaraan di Merak-Bakauheni saat Natal dan Tahun Baru, apalagi tol Trans Sumatera sudah mulai tersambung.
Foto: Tol Trans Sumatera Terbanggi Besar (Dok. Hutama Karya)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga akhir 2019, Tol Trans Sumatera ditargetkan beroperasi sepanjang 501 Km. Hal tersebut bisa berdampak pada penumpukan kendaraan pada pelabuhan lintas Merak-Bakauheni pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020. Sehingga hal ini menjadi perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Bila melihat statistik, pada tahun lalu, memang terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan penyeberangan lintas Merak-Bakauheni karena terjadi tsunami di Selat Sunda.


Berdasarkan data Kemenhub, pada masa angkutan Nataru 2018/2019, untuk kategori penumpang, penurunan di lintas tersebut mencapai minus 18,3% dibandingkan masa angkutan 2017/2018. Sedangkan roda dua turun 18,2% dan roda empat turun 11,2%. Namun, dalam kondisi normal, justru bisa terjadi lonjakan penumpang.


"Kan ada tsunami tahun lalu. Tahun ini mungkin ada peningkatan," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Hotel Aryaduta Jakarta, Selasa (19/11/2019) malam.

Pada masa angkutan tahun ini, lintas Merak-Bakauheni diprediksi mengalami peningkatan 6% untuk jumlah penumpang dari 974.306 menjadi 1.032.764 orang. Sedangkan untuk roda dua diprediksi naik 2% dan roda 4 melonjak 4%.


Mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan di pelabuhan, sejumlah langkah disiapkan. Budi Setiyadi meminta para operator kapal duduk bersama untuk merumuskan jadwal ideal.


"Masalah jadwal di Merak-Bakauheni pengaturan jadwal masih ada waktunya. Barang kali sebelum natal dan tahun baru ada peningkatan penumpang dan kendaraan," bebernya.


Pengaturan lajur khusus sepeda motor dan jalur mobil juga disiapkan. Lajur tersebut diatur pada saat kendaraan hendak masuk ke kapal.


"Saya dengar pemilik kapal seperti ini sudah dibikin skema terakhir. Kuncinya menjelang Desember dilakukan diskusi, ASDP mau seperti apa. Skemanya apa nanti dirumuskan bersama-sama," tegasnya.

Tersambungnya Tol Trans Sumatera secara bertahap akan menjadi tantangan baru terutama dari sisi penyeberangan, apalagi di Jawa Trans Jawa sudah tersambung, maka konsepsi adanya jembatan penghubung di Selat Sunda suatu keniscayaan.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Jalan Tol Trans Sumatera Kurang Duit Rp 60 T, Apa Disetop?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular