Bela Ahok, Kementerian BUMN Sindir Serikat Pekerja Pertamina
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 November 2019 15:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak gentar dan semakin yakin untuk menempatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tubuh PT Pertamina (Persero). Mengenai isu penolakan yang gencar disuarakan oleh serikat pekerja, BUMN juga punya sikap tegas.
"Clear ini kan bisnis, jangan bawa politik lah ke urusan bisnis. Tolong pada serikat pekerja jangan bermain-main politik dalam urusan bisnis," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Senin (18/11/2019).
Ia menjelaskan ada baiknya melihat dulu kinerja Ahok nanti, apalagi untuk korporasi sangat mudah mengukur kinerja. "Gampang kalau korporat, untuk enggak, ini rugi atau enggak. Kelihatan, angka-angka tak bisa bohong kalau korporat," jelasnya.
Bernada agak tinggi, Arya bahkan mengatakan apakah serikat pekerja benar-benar siap jika politik turut dibawa-bawa. Soal suara untuk meminta memilih Dirut dari pejabat karir, Arya pun menjelaskan bahwa situasi BUMN migas raksasa Indonesia ini sedang butuh pendobrak.
"Kalau mau bikin perusahaan langkah berbeda kita harus berani buat hal-hal yang baru juga kan itu," jelasnya.
Lagipula, ia menekankan, baru kali ini BUMN transparan dalam memilih calon pejabat baik dirut maupun komisaris. "Baru kali ini ada proses perekrutan lewat ngomong ke publik. Ini nggak pernah (sebelumnya), emang kamu tahu biasanya kan Dirut udah RUPSLB aja tiba-tiba udah muncul. Ini kan enggak, satu-satu muncul."
(gus/gus) Next Article Pernyataan Ahok Usai Ketemu Erick Thohir Untuk Jadi Bos BUMN
"Clear ini kan bisnis, jangan bawa politik lah ke urusan bisnis. Tolong pada serikat pekerja jangan bermain-main politik dalam urusan bisnis," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, Senin (18/11/2019).
Bernada agak tinggi, Arya bahkan mengatakan apakah serikat pekerja benar-benar siap jika politik turut dibawa-bawa. Soal suara untuk meminta memilih Dirut dari pejabat karir, Arya pun menjelaskan bahwa situasi BUMN migas raksasa Indonesia ini sedang butuh pendobrak.
"Kalau mau bikin perusahaan langkah berbeda kita harus berani buat hal-hal yang baru juga kan itu," jelasnya.
Lagipula, ia menekankan, baru kali ini BUMN transparan dalam memilih calon pejabat baik dirut maupun komisaris. "Baru kali ini ada proses perekrutan lewat ngomong ke publik. Ini nggak pernah (sebelumnya), emang kamu tahu biasanya kan Dirut udah RUPSLB aja tiba-tiba udah muncul. Ini kan enggak, satu-satu muncul."
(gus/gus) Next Article Pernyataan Ahok Usai Ketemu Erick Thohir Untuk Jadi Bos BUMN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular