Duh Pak Erick, Utang BUMN RI Makin Ngeri Nih!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 November 2019 13:53
Ini Lho Utang BUMN Kita
Foto: Kementerian BUMN (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dalam laporan yang ditulis 11 September 2019, Moody's Investor Service (Moody's) menyebutkan bahwa BUMN di Indonesia menunjukkan performa utang yang mengkhawatirkan karena memiliki kemampuan manajemen utang implisit paling rendah dibandingkan dengan negara lain.



Hal ini terutama mengingat banyak perusahaan pelat merah di Tanah Air yang mengalami masalah terkait tingginya rasio utang, seperti PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).




Tabel di atas menunjukkan sejak Desember 2014 hingga paruh pertama tahun ini, jumlah utang PT Hutama Karya (Persero) melesat 1061,76% alias lebih dari 11 kali lipat menjadi Rp 58,3 triliun dari sebelumnya Rp 5,02 triliun.



Lalu diikuti oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang meningkat 960,84% ke level Rp 103,72 triliun di semester I-2019 dari Rp 9,78 triliun di Desember 2018.

 BUMN karya mencatatkan pertumbuhan utang paling tinggi, tapi dari sisi total nilai maka emiten BUMN perbankan menduduki posisi teratas.

Namun emiten perbankan mencatatkan jumlah utang paling besar, apalagi bank BUKU IV, tapi itu merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) dicatatkan dalam struktur liabilitas.

Selain itu rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio beberapa BUMN juga membengkak dalam lima tahun terakhir.





TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular