Simak, Fakta Soal Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja

News - Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 November 2019 11:33
Perekonomian Indonesia tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Berbagai indikator menunjukkan ekonomi dalam negeri sedang lesu. Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Berbagai indikator perekonomian nasional menunjukkan ekonomi dalam negeri sedang lesu.

Perekonomian Indonesia terus tumbuh melambat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,07% secara year on year (YoY) pada kuartal I, kemudian turun menjadi 5,05% YoY pada kuartal II dan turun lagi menjadi 5,02% (YoY) pada kuartal III tahun ini.

Perlambatan ekonomi Indonesia terlihat semakin nyata. Walau risiko resesi masih jauh, tetapi bukan berarti ekonomi Indonesia baik-baik saja.

Kekuatan utama perekonomian Indonesia adalah konsumsi.

Pada kuartal III-2019, konsumsi rumah tangga menyumbang 56,52% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Namun ada hawa penurunan konsumsi, atau minimal perlambatan lah.

Ini dikonfirmasi oleh data penjualan otomotif terbaru.

Pada Oktober, penjualan mobil turun 9,5% year-on-year (YoY). Sudah empat bulan beruntun penjualan mobil berada di teritori negatif.

Sementara penjualan sepeda motor turun 2% YoY pada Oktober. Dalam tiga bulan terakhir, penjualan motor terlihat dalam tren menurun.



Data lain yang bersifat lebih makro seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga mencerminkan bahwa optimisme masyarakat terhadap perekonomian dalam negeri terus tergerus.

Angka IKK terus menurun dalam lima bulan terakhir. Pada Oktober, IKK mencatatkan angka terendah sejak Februari 2017.



Selain IKK, penjualan ritel RI juga tumbuh minimalis. Bank Indonesia (BI) mengumumkan sepanjang September tahun ini, penjualan ritel hanya dapat tumbuh 0,7% YoY.

Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,1% dan menjadi laju terlemah sejak Juni 2019.



Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa minggu lalu mencatat konsumsi rumah tangga penduduk Ibu Pertiwi melambat dengan hanya tumbuh 5,01% YoY pada kuartal III-2019 dari sebelumnya tumbuh 5,17% YoY di kuartal II-2019. Ini menjadi laju terlemah sejak setahun lalu, tepatnya kuartal III-2018.
Ekspor-Impor Juga Loyo
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading