
China dan Jepang Paling Banyak 'Hujani' RI Barang Impor
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 November 2019 20:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Oktober 2019 mencapai US$ 14,77 miliar atau naik 3,57% dibanding September 2019. Namun jika dibandingkan Oktober 2018 turun 16,39%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif nilai impor Januari-Oktober 2019 mencapai US$ 140,89 miliar atau turun 9,94% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditelisik dari sektor, impor no-migas pada Oktober 2019 mencapai US$ 13,02 miliar atau naik 2,73% dibanding September 2019 atau turun 39,82% jika dibandingkan pada Oktober 2018.
"Peningkatan impor non-migas terbesar Oktober 2019 dibanding September 2019 adalah golongan mesin/peralatan listrik sebesar US$ 122,8 juta. Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 109,9 juta," katanya, Jumat (15/11).
Dari sisi volume impor, pada Oktober 2019 naik 1,40% atau 189,5 ribu ton yang disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 5,31% (169 ribu ton) dan no-migas sebesar 0,20% atau 20,5 ribu ton.
Jika dilihat lebih lanjut, peningkatan volume impor migas dipicu oleh naiknya volume impor hasil minyak dan gas masing-masing 10,71% dan 0,59%. Sebaliknya volume impor minyak mentah turun 4,04%.
Adapun volume impor Januari-Oktober 2019 mengalami penurunan 6,51% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh turunnya volume impor migas 19,10% dan nonmigas 1,43%.
Total nilai impor Indonesia dari 7 negara utama mencapai US$ 7,8 miliar pada Oktober.
Berikut 7 negara pemasok barang impor terbesar ke Indonesia pada Oktober 2019:
(hoi/hoi) Next Article 10 Barang Ini Paling Banyak Diimpor oleh RI, Cek Apa Saja!
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif nilai impor Januari-Oktober 2019 mencapai US$ 140,89 miliar atau turun 9,94% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditelisik dari sektor, impor no-migas pada Oktober 2019 mencapai US$ 13,02 miliar atau naik 2,73% dibanding September 2019 atau turun 39,82% jika dibandingkan pada Oktober 2018.
"Peningkatan impor non-migas terbesar Oktober 2019 dibanding September 2019 adalah golongan mesin/peralatan listrik sebesar US$ 122,8 juta. Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 109,9 juta," katanya, Jumat (15/11).
Dari sisi volume impor, pada Oktober 2019 naik 1,40% atau 189,5 ribu ton yang disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 5,31% (169 ribu ton) dan no-migas sebesar 0,20% atau 20,5 ribu ton.
Jika dilihat lebih lanjut, peningkatan volume impor migas dipicu oleh naiknya volume impor hasil minyak dan gas masing-masing 10,71% dan 0,59%. Sebaliknya volume impor minyak mentah turun 4,04%.
Adapun volume impor Januari-Oktober 2019 mengalami penurunan 6,51% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh turunnya volume impor migas 19,10% dan nonmigas 1,43%.
Total nilai impor Indonesia dari 7 negara utama mencapai US$ 7,8 miliar pada Oktober.
Berikut 7 negara pemasok barang impor terbesar ke Indonesia pada Oktober 2019:
- Tiongkok dengan nilai impor US$ 3,97 miliar
- Jepang dengan nilai impor US$ 1,45 miliar
- Amerika Serikat dengan nilai impor US$ 679,9 juta
- Korea Selatan dengan nilai impor US$ 669,9 juta
- India dengan nilai impor US$ 351,3 juta
- Australia dengan nilai impor US$ 342,9 juta
- Taiwan dengan nilai impor US$ 335 juta
(hoi/hoi) Next Article 10 Barang Ini Paling Banyak Diimpor oleh RI, Cek Apa Saja!
Most Popular