
Kilang & Impor BBM, Tugas Berat Ahok Menanti di Pertamina
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
15 November 2019 15:15

Pengembangan kilang minyak harus benar-benar dioptimalkan, bahkan Pertamina harus agresif dalam meningkatkan produksi minyak mentah selaras agar masalah menahun impor BBM ini bisa diurai.
Saat ini, Pertamina tengah mengembangkan kapasitas empat kilang di Balongan, Cilacap, Balikpapan, dan Dumai serta membangun kilang baru di Tuban dan Bantul. Proyek iniĀ diharapkan selesai 2026 dan membutuhkan perhatian dan pengawasan ekstra.
Selain dengan pengembangan kilang, Pertamina juga diharapkan mampu untuk menggenjot program B30 tahun depan dari yang sekarang B20. Program B30 dan B50 harus terus diakselerasi agar benang kusut impor minyak yang bikin tekor cepat terurai.
Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi program B30 dapat mengurangi impor sampai Rp 41 triliun.
Itu baru tugas besar yang pertama. Tugas besar yang kedua adalah Pertamina juga harus menjadi tonggak untuk mensejahterakan rakyat. Pertamina dituntut untuk mampu menyalurkan BBM satu harga hingga ke pelosok negeri.
Berat memang mengingat disparitas harga terjadi karena biaya angkut yang mahal. Di sini Pertamina mengalami dilema karena harus mampu menyeimbangkan antara kesejahteraan masyarakat dan profitabilitas sebagai korporasi.
Tugas berat yang ketiga adalah mengembangkan portofolio bisnis Pertamina. Selain bergerak di sektor migas, Pertamina juga bergerak di sektor industri Petrokimia. Pertamina diharapkan dapat menjelma menjadi entitas bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir di sepanjang mata rantai bisnis sektor migas.
Pertamina diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri petrokimia tanah air yang selama ini juga masih ditopang oleh impor. Di sektor ini, Pertamina harus berhadapan dengan market leadernya yaitu PT Chandra Asri Petrochemicals yang sudah menjelma sebagai pemain industri petrokomia yang integrated.
Pertamina harus mampu menciptakan sinergi dengan entitas anak perusahaannya maupun afiliasinya untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Belum lagi baru-baru ini Pemerintah telah menyulap utang Tuban Petrochemical Industries menjadi saham. Jika TPI menjadi BUMN dan anak perusahaan Pertamina, maka tugas berat ketiga adalah menciptakan sinergi bisnis baik dari segi produk maupun biaya. Ini juga tidak mudah tentunya.
Itulah tiga tugas berat Ahok jika memang dirinya resmi menjadi bagian raksasa migas tanah air. Mari nantikan dobrakan apa yang akan dibawa untuk Pertamina.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/gus)
Saat ini, Pertamina tengah mengembangkan kapasitas empat kilang di Balongan, Cilacap, Balikpapan, dan Dumai serta membangun kilang baru di Tuban dan Bantul. Proyek iniĀ diharapkan selesai 2026 dan membutuhkan perhatian dan pengawasan ekstra.
Selain dengan pengembangan kilang, Pertamina juga diharapkan mampu untuk menggenjot program B30 tahun depan dari yang sekarang B20. Program B30 dan B50 harus terus diakselerasi agar benang kusut impor minyak yang bikin tekor cepat terurai.
Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi program B30 dapat mengurangi impor sampai Rp 41 triliun.
Berat memang mengingat disparitas harga terjadi karena biaya angkut yang mahal. Di sini Pertamina mengalami dilema karena harus mampu menyeimbangkan antara kesejahteraan masyarakat dan profitabilitas sebagai korporasi.
Tugas berat yang ketiga adalah mengembangkan portofolio bisnis Pertamina. Selain bergerak di sektor migas, Pertamina juga bergerak di sektor industri Petrokimia. Pertamina diharapkan dapat menjelma menjadi entitas bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir di sepanjang mata rantai bisnis sektor migas.
Pertamina diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri petrokimia tanah air yang selama ini juga masih ditopang oleh impor. Di sektor ini, Pertamina harus berhadapan dengan market leadernya yaitu PT Chandra Asri Petrochemicals yang sudah menjelma sebagai pemain industri petrokomia yang integrated.
Pertamina harus mampu menciptakan sinergi dengan entitas anak perusahaannya maupun afiliasinya untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Belum lagi baru-baru ini Pemerintah telah menyulap utang Tuban Petrochemical Industries menjadi saham. Jika TPI menjadi BUMN dan anak perusahaan Pertamina, maka tugas berat ketiga adalah menciptakan sinergi bisnis baik dari segi produk maupun biaya. Ini juga tidak mudah tentunya.
Itulah tiga tugas berat Ahok jika memang dirinya resmi menjadi bagian raksasa migas tanah air. Mari nantikan dobrakan apa yang akan dibawa untuk Pertamina.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/gus)
Pages
Most Popular