Sri Mulyani Kembali Singgung Desa Siluman: Ini Fenomena

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
14 November 2019 16:55
Hal itu dikatakan Sri Mulyani pada sosialisasi transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2020 di kantor pusat Ditjen Pajak Kemenkeu, Kamis (14/11/2019).
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato kunci pada sosialisasi transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2020 di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Kamis (14/11/2019). Sri Mulyani kembali menyinggung perihal desa siluman penerima dana desa.

"Ini menggambarkan fenomena," ujarnya.

Kementerian Keuangan mencatat alokasi dana desa tahun depan Rp 72 triliun, naik Rp 2,2 triliun dibandingkan tahun lalu. Sri Mulyani mengatakan, sifat dana desa yang langsung ditransfer ke desa telah memunculkan entrepreneur.

"'Oh kalau gitu kita bikin aja desa supaya dapat transfer'. Kami bersama Mendagri dan Mendes akan terus bekerja erat merapikan data base itu,. Kalau ada daerah ada dana desa yang ternyata desanya tidak legitimate kita bekukan. Kalau sudah terlanjur ditransfer kita tarik lagi melalui pemerintah daerah," katanya.

"Padahal sudah banyak berjenjang di awasinya. Kita berharap para pimpinan daerah betul-betul memiliki pengetahuan mengenai desa masing-masing," lanjut Sri Mulyani.


Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar sudah berulang kali menyanggah keberadaan 'desa siluman' yang menerima aliran uang dari program Dana Desa.

Terbaru, bantahan itu dikatakan Abdul Halim dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Tahun 2019 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

"Gak ada. Dari data yang kita miliki tidak ada desa yang gak berpenduduk," katanya.

Abdul Halim menolak tudingan itu lantaran mengklaim memiliki basis data yang solid. Namanya web index desa membangun.

"Lengkap di sana. Laporan pembangunan Dana Desa dari termin ke termin semua desa yang sudah dikucurkan anggaran Kementerian Keuangan. Ada semua," ujar Abdul Halim.

"Makanya kita perlu samakan persepsi. Apa sih yang dimaksud dengan desa hantu? Apa yang dimaksud desa siluman? Apa yang dimaksud desa fiktif dan seterusnya. Jadi kita harus samakan persepsi dulu karena dari perspektif data-data yang lengkap di Kemendes PDTT kita gak temukan," lanjutnya.

Abdul Halim menambahkan, apabila yang dimaksud adalah Desa Siluman, desa itu memang benar adanya. Desa itu berada di Banten.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Ada Desa tak Berpenghuni Tapi Dapat Dana Desa, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular