Butuh Pendobrak! Erick Thohir Tempatkan Ahok di BUMN Besar
Syarifah Rahma, CNBC Indonesia
14 November 2019 12:56
Jakarta, CNBC Indonesia - Atas restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri BUMN, Erick Thohir, akan menempatkan Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok di salah satu BUMN. Dugaan kuatnya Ahok ditempatkan di PT PLN (Persero) atau PT Pertamina (Persero).
Erick mengatakan, BUMN butuh pendobrak untuk bisa memajukan perusahaan pelat merah. Meski begitu, Erick mengaku belum bisa memastikan BUMN mana yang akan ditempati Ahok dan posisinya. Pastinya Ahok bisa menjadi Direksi ataupun Komisaris di BUMN.
Berikut hasil wawancara lengkap Erick dengan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Ahok bagaimana?
Sabar
BUMN apa yang akan ditempati?
Belum tahu, nanti kita lihat.
Pertimbangannya apa?
BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Nggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak, tidak artinya salah dan benar, tapi untuk mempercepat dari pada hal-hal yang sesuai diarahkan. Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama juga membuka lapangan kerja dengan cara berpartner.
Jadi bidang energi?
Belum tahu nanti kita lihat
Itu atas usul Jokowi?
Semua ada TPA-nya (Tim Penailai Akhir), nanti kita lihat.
Komisaris Utama Pertamina ya?
Saya nggak bisa komentar.
Kapan ditetapkan?
Segera, mungkin awal Desember.
Inisiatif Anda mengajak Ahok, atau ada permintaan dari Jokowi?
Iya memang perlunya banyak figur di BUMN untuk membantu BUMN.
Pertimbangannya apa?
Ya saya rasa beliau tokoh yang konsisten track record-nya, jelas bisa terus membangun.
Posisi Dirut atau Komisaris?
Saya nggak bisa jawab
Tapi Pak Ahok bersedia?
Silakan ditanya beliau mestinya sudah.
Jadi usulan dari Bapak bukan Pak Jokowi?
Enggak lah semuanya dilaporkan kepada beliau.
(wed/gus) Next Article Isu Liar Ahok Mau Jadi Dirut PLN atau Pertamina, Kamu Setuju?
Erick mengatakan, BUMN butuh pendobrak untuk bisa memajukan perusahaan pelat merah. Meski begitu, Erick mengaku belum bisa memastikan BUMN mana yang akan ditempati Ahok dan posisinya. Pastinya Ahok bisa menjadi Direksi ataupun Komisaris di BUMN.
Berikut hasil wawancara lengkap Erick dengan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Sabar
BUMN apa yang akan ditempati?
Belum tahu, nanti kita lihat.
Pertimbangannya apa?
BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Nggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak, tidak artinya salah dan benar, tapi untuk mempercepat dari pada hal-hal yang sesuai diarahkan. Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama juga membuka lapangan kerja dengan cara berpartner.
Jadi bidang energi?
Belum tahu nanti kita lihat
Itu atas usul Jokowi?
Semua ada TPA-nya (Tim Penailai Akhir), nanti kita lihat.
Komisaris Utama Pertamina ya?
Saya nggak bisa komentar.
Kapan ditetapkan?
Segera, mungkin awal Desember.
Inisiatif Anda mengajak Ahok, atau ada permintaan dari Jokowi?
Iya memang perlunya banyak figur di BUMN untuk membantu BUMN.
Pertimbangannya apa?
Ya saya rasa beliau tokoh yang konsisten track record-nya, jelas bisa terus membangun.
Posisi Dirut atau Komisaris?
Saya nggak bisa jawab
Tapi Pak Ahok bersedia?
Silakan ditanya beliau mestinya sudah.
Jadi usulan dari Bapak bukan Pak Jokowi?
Enggak lah semuanya dilaporkan kepada beliau.
(wed/gus) Next Article Isu Liar Ahok Mau Jadi Dirut PLN atau Pertamina, Kamu Setuju?
Most Popular