
Soal Korupsi, Jaksa Agung: Penindakan Bergeser ke Pencegahan!
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
13 November 2019 13:14

Bogor, CNBC Indonesia - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menjadi salah satu pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Tahun 2019 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Dalam kesempatan itu, Sanitiar bicara soal tindak pidana korupsi dalam konteks penegakan hukum.
"Yang awalnya penindakan akan bergeser ke pencegahan. Penilaian kinerja bukan pada banyaknya penanganan lerkara tapi area itu bebas pada korupsi," ujarnya.
"Tjdak ada korupsi, tidak ada karang mengarang siapa dan kuatkan peta wilayah bebas korupsi dengan konsekuensi dalam rentang waktu masih ada korupsi saya ambil tindakan," lanjut Sanitiar.
Ia pun mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan audit terhadap peraturan daerah yang menghambat investasi. Pada saat yang sama, peran kejaksaan akan ditingkatkan dalam penyelamatan aset badan usaha milik daerah (BUMD).
"Dalam beberapa kasus yang tercatat tapi barangnya tidak ada, ada juga barangnya ada tapi gak tercatat. Tolong bantu bersihkan, saya gak mau terima laporan yang berbentuk tulisan. Semua laporan dalam bentuk digital. Ciptakan unsur pengawasan ketat," kata Sanitiar.
Lebih lanjut, dia menyadari masih ada oknum yang memanfaatkan penegakan hukum untuk mencari keuntungan pribadi. Sanitiar pun meminta agar praktik-praktik semacam itu dihentikan.
"Kemudian mari kita menjaga, kembalikan kepercayaan yang saat ini begitu rendahnya. Kami menginginkan menyapu bersih. Kita gak bisa menyapu bersih jika sapunya kotor," ujarnya.
(miq/miq) Next Article Penampakan Uang Korup Kokos, Jika Ditumpuk Kalahkan Petronas!
"Yang awalnya penindakan akan bergeser ke pencegahan. Penilaian kinerja bukan pada banyaknya penanganan lerkara tapi area itu bebas pada korupsi," ujarnya.
"Tjdak ada korupsi, tidak ada karang mengarang siapa dan kuatkan peta wilayah bebas korupsi dengan konsekuensi dalam rentang waktu masih ada korupsi saya ambil tindakan," lanjut Sanitiar.
"Dalam beberapa kasus yang tercatat tapi barangnya tidak ada, ada juga barangnya ada tapi gak tercatat. Tolong bantu bersihkan, saya gak mau terima laporan yang berbentuk tulisan. Semua laporan dalam bentuk digital. Ciptakan unsur pengawasan ketat," kata Sanitiar.
Lebih lanjut, dia menyadari masih ada oknum yang memanfaatkan penegakan hukum untuk mencari keuntungan pribadi. Sanitiar pun meminta agar praktik-praktik semacam itu dihentikan.
"Kemudian mari kita menjaga, kembalikan kepercayaan yang saat ini begitu rendahnya. Kami menginginkan menyapu bersih. Kita gak bisa menyapu bersih jika sapunya kotor," ujarnya.
(miq/miq) Next Article Penampakan Uang Korup Kokos, Jika Ditumpuk Kalahkan Petronas!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular