
Internasional
Turki Beli Rudal S-400 Rusia, AS Ancam Beri Sanksi Lagi
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
12 November 2019 15:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat sangat kecewa dengan pembelian sistem pertahanan rudal Rusia oleh Turki.
AS bahkan berjanji menjatuhkan sanksi kepada Ankara jika tidak membatalkan keinginan tersebut.
"Turki akan merasakan dampak dari sanksi-sanksi itu," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien sebagaimana dilansir Reuters dari CBS.
Komentar tersebut muncul menjelang kunjungan Presiden Turki Tayyip Erdogan ke Washington guna membicarakan NATO, 13 November ini.
Hal yang paling membuat AS berang adalah pembelian sistem rudal anti-aircraft S-400 Rusia.
Sebagai bagian dari NATO, AS menilai pembelian senjata ini tidak sesuai dengan perjanjian dan dapat mengancam jet tempur F-35 Lockheed Martin.
Meskipun terancam sanksi AS, Turki sudah mulai menerima pengiriman S-400 pertamanya pada bulan Juli.
Sebagai tanggapan, Washington mengeluarkan Turki dari program F-35, di mana Ankara adalah produsen dan pembelinya.
Sementara itu, Turki belum mengaktifkan baterai S-400 yang diterimanya. Washington pun masih berharap untuk membujuk sekutunya agar batal bertransaksi dengan Rusia.
"Tidak ada tempat di NATO untuk S-400. Tidak ada tempat di NATO untuk pembelian militer Rusia yang signifikan. Itu pesan yang akan disampaikan presiden kepadanya (Erdogan) dengan sangat jelas ketika dia ada di sini," jelas O'Brien.
Sebelumnya Direktorat Industri Pertahanan Turki mengatakan pengiriman S-400 kedua ke Turki mungkin tertunda hingga 2020.
Masalah S-400 adalah bagian dari serangkaian pertikaian antara Turki dan Amerika Serikat.
Washington marah atas serangan Turki ke Suriah Utara yang menargetkan suku Kurdi.
Meski AS bersekutu dengan Kurdi dalam memberantas ISIS, Turki menyerang suku ini karena memberontak di negara itu.
(sef/sef) Next Article Balik Mesra, AS Bakal Cabut Semua Sanksi ke Turki
AS bahkan berjanji menjatuhkan sanksi kepada Ankara jika tidak membatalkan keinginan tersebut.
"Turki akan merasakan dampak dari sanksi-sanksi itu," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien sebagaimana dilansir Reuters dari CBS.
Hal yang paling membuat AS berang adalah pembelian sistem rudal anti-aircraft S-400 Rusia.
Sebagai bagian dari NATO, AS menilai pembelian senjata ini tidak sesuai dengan perjanjian dan dapat mengancam jet tempur F-35 Lockheed Martin.
Meskipun terancam sanksi AS, Turki sudah mulai menerima pengiriman S-400 pertamanya pada bulan Juli.
Sebagai tanggapan, Washington mengeluarkan Turki dari program F-35, di mana Ankara adalah produsen dan pembelinya.
Sementara itu, Turki belum mengaktifkan baterai S-400 yang diterimanya. Washington pun masih berharap untuk membujuk sekutunya agar batal bertransaksi dengan Rusia.
"Tidak ada tempat di NATO untuk S-400. Tidak ada tempat di NATO untuk pembelian militer Rusia yang signifikan. Itu pesan yang akan disampaikan presiden kepadanya (Erdogan) dengan sangat jelas ketika dia ada di sini," jelas O'Brien.
Sebelumnya Direktorat Industri Pertahanan Turki mengatakan pengiriman S-400 kedua ke Turki mungkin tertunda hingga 2020.
Masalah S-400 adalah bagian dari serangkaian pertikaian antara Turki dan Amerika Serikat.
Washington marah atas serangan Turki ke Suriah Utara yang menargetkan suku Kurdi.
Meski AS bersekutu dengan Kurdi dalam memberantas ISIS, Turki menyerang suku ini karena memberontak di negara itu.
(sef/sef) Next Article Balik Mesra, AS Bakal Cabut Semua Sanksi ke Turki
Most Popular