Bos BI Salahkan Global, Sebut Ekonomi Dunia Tak Ramah

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 November 2019 15:31
Bank Indonesia (BI) hari ini melakukan rapat kerja dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Asia's Trade and Economic Prioruties 2020. (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) hari ini melakukan rapat kerja dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Rapat ini membahas mengenai realisasi anggaran tahunan Bank Indonesia 2019 dan prognosa tahun 2020.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam paparannya memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian global yang tentunya mempengaruhi kinerja BI.

Menurunnya, kondisi global di tahun ini memang di luar ekspektasi Indonesia bahkan dunia. Hal ini terlihat dari kondisi perekonomian global yang secara merata melambat karena adanya perang dagang hingga Brexit.

"Pertumbuhan ekonomi dunia semakin lama semakin turun. Ekonomi dunia itu betul-betul tidak ramah. Ini karena perang dagang antara AS dan China yang berdampak buruk terhadap banyak negara," ujar Perry di Ruang Rapat Komisi XI, Senin (11/11/2019).

Selain itu, ia menyebutkan faktor pendorong pertumbuhan seperti ekspor juga mengalami perlambatan sehingga perlu mencari sumber pertumbuhan lain. Ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah.

Oleh karenanya, BI mengeluarkan berbagai kebijakan yang tidak hanya menjaga pasar keuangan tapi juga bisa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dengan penguatan koordinasi antara BI dan pemerintah, maka perekonomian Indonesia bisa terjaga tanpa tertekan lebih dalam dan rupiah juga tetap terjaga stabil.

"Kita dorong konsumsi, investasi dan meningkatkan ekspor. Pertumbuhan ekonomi tahun depan mendekati titik tengah 5,3% dan tahun ini kami perkirakan bisa sekitar 5,05%, sedikit di bawah titik tengah," jelasnya.






(dru) Next Article Wow, Anggaran BI Sudah 'Untung' Hingga Rp 26 T per Oktober

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular