Jokowi Dongkol, Menperin Minta Impor Cangkul Disetop

Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
08 November 2019 17:16
Menperin mengusulkan impor cangkul dihentikan.
Foto: Lidya Kembaren
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengusulkan menteri perdagangan (mendag) menutup keran impor pacul atau cangkul.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mempertanyakan kenapa Indonesia harus impor cangkul dari negara lain, padahal harusnya bisa memberdayakan usaha kecil di dalam negeri.

"Kami usulkan tutup izin impor cangkul," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang di kantornya, Jumat (8/11/2019).

Menurutnya, industri pacul Indonesia sangat siap dan dalam hal kualitas tidak kalah dibandingkan produk impor. Namun, selama ini memang belum ada kesadaran untuk mencintai produk dalam negeri.



"Karena industri kita sudah siap. Ini kan harus ada kesadaran masing-masing dari kita, bahwa produk-produk kita sudah siap termasuk kualitas. Kedua kita harus bangga dengan produk kita sendiri," jelasnya.

Kemenperin masih menunggu keputusan dari Kemendag terkait penutupan tata niaga impor pacul ini. Pihaknya pun berharap Kemendag bisa merevisi aturan Permendag nomor 30 tahun 2018 tentang impor ketentuan perkakas tangan.

"Kewenangan ini di Kemendag. Kami sudah sampaikan ke Kemendag. Nanti kita tunggu dari Kemendag. Karena kita kan juga baru saja menyampaikan hari ini," kata dia.

Selain itu, dengan penutupan impor cangkul ini akan ada hasil positif ke dalam negeri yakni munculnya industri baru. Dengan demikian maka akan bisa memenuhi kebutuhan cangkul dalam negeri sebesar 10 juta buah per tahun.

Dia menjelaskan, saat ini produksi pacul dari IKM sebanyak 500 ribu dan dari industri besar sebanyak 2,5 juta. Dengan demikian ada gap sekitar 7 juta.

Namun, dia menekankan dengan penutupan impor ini, maka industri akan memproduksi lebih banyak. Selain itu akan muncul industri pacul baru yang akan memenuhi kebutuhan pacul dalam negeri.

"Kalau sudah di tutup, maka industri dalam negeri produksi pacul dapat kapasitas lebih banyak. Juga akan memunculkan industri pacul baru," kata Agus.

BPS mencatat Januari-Agustus 2019. BPS mencatat impor cangkul/garpu cangkul mencapai US$ 93.155, dengan volume 210.575 Kg.

Sedangkan data terbaru BPS, impor cangkul sepanjang Januari-September 2019 senilai US$ 101,69 ribu dengan total berat 268,2 ton, alias tak ada kenaikan yang signifikan.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Terungkap! Cangkul Impor Diduga Ilegal, Importir akan Dicabut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular