Usul Sandiaga Uno Buat Atasi CAD: Percepat Bangun Kilang!
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 November 2019 15:24
Jakarta, CNBC Indonesia- Pengusaha dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno bicara soal solusi untuk mengurangi defisit transaksi berjalan Indonesia (current account deficit/CAD).
Ia menjelaskan CAD, terutama yang disebabkan karena makin tingginya impor migas solusinya adalah peningkatan investasi untuk membangun pengolahan migas atau kilang. "Sehingga kita berhenti impor yang sumbang defisit neraca perdagangan, itu kan dari impor migas," kata Sandiaga Uno, Jumat (8/11/2019).
Menurutnya, percepatan membangun kilang bisa mulai dari yang skala kecil, lalu menengah dan besar. Setelah itu, perlu juga komitmen untuk konversi ke energi baru dan terbarukan. "Penggunaan migas paling banyak juga dari sisi transportasi, kita harus gerakkan transportasi umum juga," jelasnya.
Kebijakan ini, kata dia, harus dilakukan secara massif dan kesempatannya terbatas. Hitungannya, jika pemerintah ingin bekerja serius kesempatan ada di tahun pertama dan kedua, "Karena setelah itu masuk lagi ke siklus politik. Jadi ini kesempatan kita kerja."
Hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2019. Pos yang kerap menjadi sorotan adalah transaksi berjalan (current account).
Sejak 2011, transaksi berjalan Indonesia terus membukukan defisit sampai saat ini. Pada kuartal III-2019, defisit transaksi berjalan tercatat US$ 7,66 miliar atau 2,66% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Meski masih defisit, tetapi membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang tekor 2,93% PDB.
(gus) Next Article Kabar Duka, Mertua Sandiaga Uno Meninggal Dunia
Ia menjelaskan CAD, terutama yang disebabkan karena makin tingginya impor migas solusinya adalah peningkatan investasi untuk membangun pengolahan migas atau kilang. "Sehingga kita berhenti impor yang sumbang defisit neraca perdagangan, itu kan dari impor migas," kata Sandiaga Uno, Jumat (8/11/2019).
Menurutnya, percepatan membangun kilang bisa mulai dari yang skala kecil, lalu menengah dan besar. Setelah itu, perlu juga komitmen untuk konversi ke energi baru dan terbarukan. "Penggunaan migas paling banyak juga dari sisi transportasi, kita harus gerakkan transportasi umum juga," jelasnya.
Hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2019. Pos yang kerap menjadi sorotan adalah transaksi berjalan (current account).
Sejak 2011, transaksi berjalan Indonesia terus membukukan defisit sampai saat ini. Pada kuartal III-2019, defisit transaksi berjalan tercatat US$ 7,66 miliar atau 2,66% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Meski masih defisit, tetapi membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang tekor 2,93% PDB.
(gus) Next Article Kabar Duka, Mertua Sandiaga Uno Meninggal Dunia
Most Popular