
Internasional
Bak Benang Kusut, Ending Perang Dagang AS-China Semerawut
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 November 2019 15:21

Perang dagang AS-China bermula pada awal 2018 lalu. Ketika itu, Presiden AS Donald Trump menyebut beberapa negara di dunia, utamanya China, telah banyak merugikan AS melalui praktik perdagangan yang tidak adil. Perang dagang juga terjadi karena AS banyak mencatatkan defisit dalam perdagangannya dengan negara lain.
Melalui cuitan di Twitter pada 2 Maret 2018, Trump mengatakan perang dagang itu baik dan mudah untuk dimenangkan.
"Ketika suatu negara (AS) kehilangan miliaran dolar karena perdagangan dengan hampir setiap negara yang berbisnis dengannya, perang dagang itu baik dan mudah dimenangkan. Contoh, ketika kita memiliki defisit US$100 miliar dengan negara tertentu dan mereka menjadi 'manja', jangan berdagang lagi - kita menang besar. Mudah!" tulisnya.
Sejak saat itu, Gedung Putih terus mengejar tujuannya untuk merombak kesepakatan dagang global dengan meluncurkan serangan tarif impor terhadap China yang diikuti dengan serentetan pembicaraan dagang yang masih berlangsung hingga saat ini.
Namun sebenarnya, perang dagang AS-China sudah lama menjadi tujuan Trump. Sebelum meluncurkan kampanye kepresidenannya pada tahun 2015, Trump telah berulang kali menyatakan keluhannya agar China mengubah praktik dagangnya.
Melalui sebuah postingan twitter pada Mei 2014, ia mengatakan: "Ingat, China bukan teman Amerika Serikat!"
Trump bahkan menjadikan masalah dengan China sebagai amunisinya untuk memenangkan pemilu presiden pada 2016.
(sef/sef)
Melalui cuitan di Twitter pada 2 Maret 2018, Trump mengatakan perang dagang itu baik dan mudah untuk dimenangkan.
"Ketika suatu negara (AS) kehilangan miliaran dolar karena perdagangan dengan hampir setiap negara yang berbisnis dengannya, perang dagang itu baik dan mudah dimenangkan. Contoh, ketika kita memiliki defisit US$100 miliar dengan negara tertentu dan mereka menjadi 'manja', jangan berdagang lagi - kita menang besar. Mudah!" tulisnya.
![]() |
Sejak saat itu, Gedung Putih terus mengejar tujuannya untuk merombak kesepakatan dagang global dengan meluncurkan serangan tarif impor terhadap China yang diikuti dengan serentetan pembicaraan dagang yang masih berlangsung hingga saat ini.
Namun sebenarnya, perang dagang AS-China sudah lama menjadi tujuan Trump. Sebelum meluncurkan kampanye kepresidenannya pada tahun 2015, Trump telah berulang kali menyatakan keluhannya agar China mengubah praktik dagangnya.
Melalui sebuah postingan twitter pada Mei 2014, ia mengatakan: "Ingat, China bukan teman Amerika Serikat!"
Trump bahkan menjadikan masalah dengan China sebagai amunisinya untuk memenangkan pemilu presiden pada 2016.
(sef/sef)
Next Page
Tarif-tarif Perang Dagang
Pages
Most Popular