Tarif Tol Naik, BPJS Naik, Listrik Naik, Awas Rakyat Tercekik

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
08 November 2019 06:46
Ekonomi Jadi Loyo Nih Kalau Harga-harga Naik?
Foto: Jokowi (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Keenam tarif yang mengalami kenaikan tersebut ditetapkan pada barang dan jasa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kalau harga-harga naik tentu akan menyebabkan inflasi.

Pemerintah menargetkan inflasi tahun depan berada di angka 3,1% masih berada di kisaran ideal 3,5% ± 1. Sejauh ini pemerintah mengklaim bahwa tingkat inflasi yang rendah dalam lima tahun ini merupakan bentuk keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga dan distribusi.

Namun perlu diperhatikan juga rendahnya inflasi tidak selalu mengindikasikan keberhasilan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga. Inflasi yang rendah juga dapat dipicu dari sisi permintaan yang rendah akibat daya beli masyarakat yang juga lemah.

Perlu dicermati betul berapa disposable income masyarakat Indonesia serta bagaimana alokasinya. Apakah masyarakat cenderung membelanjakan uangnya atau malah justru beralih untuk menabung.

Namun yang jelas beberapa indikator ekonomi telah menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.  Ambil contoh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus mengalami penurunan di tahun ini.

Pada kuartal I-2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan mencapai 5,07% kemudian turun di kuartal II menjadi 5,05% (YoY) dan kembali turun di kuartal III menjadi 5,02% (YoY).

Hati-hati Pak Jokowi! Kenaikan Harga Bisa Bikin Ekonomi LoyoSumber : Badan Pusat Statistik

Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis Bank Indonesia terus menunjukkan pelemahan sejak Juni. Parahnya angka IKK bulan Oktober berada di 118,4 dan merupakan yang terendah sejak Februari 2017.

Walau masih optimistis, namun jika penurunan terus terjadi maka akan semakin mengkhawatirkan. Konsumen akan cenderung menabung dan tidak membelanjakan uangnya. Itu artinya mimpi buruk untuk perekonomian Indonesia.



Seperti kita ketahui bersama bahwa perekonomian Indonesia masih ditopang oleh konsumsi domestik yang proporsinya melebihi 50%. Sebagai informasi, sumbangsih konsumsi domestik terhadap PDB Indonesia pada kuartal III-2019 mencapai 56,2%.

Hati-hati Pak Jokowi! Kenaikan Harga Bisa Bikin Ekonomi LoyoSumber : Badan Pusat Statistik

Namun pertumbuhan pos konsumsi rumah tangga Indonesia mentok di 5,05% sejak 2018. Pada kuartal III-2019, konsumsi domestik tumbuh 5,01% secara tahunan (YoY), tumbuhnya sangat tipis dibanding periode yang sama pada 2018 dan 2017 yang tumbuh masing-masing sebesar 5% dan 4,91%.

Hati-hati Pak Jokowi! Kenaikan Harga Bisa Bikin Ekonomi LoyoSumber : Badan Pusat Statistik

Jadi kenaikan harga-harga juga harus diperhatikan di pemerintahan Jokowi periode II ini. Pasalnya kenaikan harga yang terjadi seperti pada rokok dan BPJS Kesehatan tidak hanya memberatkan masyarakat namun juga memberatkan pelaku usaha bahkan petani pada kasus rokok. Apalagi konsumsi masyarakat jadi tulang punggung perekonomian Indonesia, jadi memang harus hati-hati sekali.

Terlepas dari tujuan pemerintah ingin menekan angka perokok di kalangan remaja maupun menyehatkan kembali keuangan BPJS Kesehatan, pemerintah juga perlu menimbang segala risiko yang mungkin terjadi dari kebijakan yang diambil. Pemerintah juga harus mampu meracik kebijakan yang efektif demi mencapai tujuan utama berdirinya bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular