
Pertamina Mau Ganti Dirut? Ini Deretan Nama yang Beredar
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
07 November 2019 12:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sedang berburu calon direksi baru untuk menempati posisi puncak di 5 pelat merah kelas kakap. Salah satunya adalah dikabarkan untuk duduk sebagaiĀ Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Informasi yang diterima CNBC Indonesia dari salah satu pemangku kepentingan di sektor energi, Pertamina masuk dalam 5 BUMN kakap yang akan diprioritaskan mendapat bos baru. kelima BUMN tersebut adalah PT Inalum (Persero) atau MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir sendiri belum memberikan pernyataan tegas soal pergantian dirut Pertamina ini. Namun Erick telah memberi sinyal sebelumnya bahwa para direksi BUMN memang harus siap untuk dicopot.
"Cuma yang tadi saya bilang, kalau saya saja dan Pak wamen siap dicopot ya direksi mesti siap dicopot, kalau apalagi dengan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik kita jalani sama-sama," kata dia, akhir bulan lalu.
Salah satu pertimbangan untuk mengganti bos Pertamina ini adalah beban yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengebut proyek kilang. Kepastian investasi pembangunan kilang yang selama 5 tahun periode awal pemerintahan Jokowi tidak ada progres signifikan. Di antaranya adalah kepastian pembangunan kilang Cilacap dengan Saudi Aramco.
"KPI [key performance indicator] bagaimana Jiwasraya, lalu Krakatau Steel, Aramco, kereta cepat Jakarta Bandung itu fokus empat ini dulu. Tapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kita akan lakukan kalau ini sendiri sudah ada progres," kata Erick di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng mengaku juga sudah bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir. "Tapi tidak sempat bicara banyak," katanya saat dijumpai CNBC Indonesia, Kamis (7/11/2019).
Ia mengatakan selama pertemuan tersebut tidak ada pembahasan mengenai pergantian dirut atau mencari dirut baru untuk Pertamina. Tapi, ia tidak membantah soal kemungkinan adanya pergantian direksi. "Mungkin ada direksi yang akan ganti," katanya.
Seperti diketahui, saat ini PT Pertamina (Persero) dipimpin oleh Nicke Widyawati. Nicke menduduki jabatan itu sejak Agustus 2018 lalu. Terpilihnya Nicke berdasarkan pengajuan langsung dari Menteri BUMN Rini Soemarno saat itu.
Terkait isu ini, beberapa nama pun mulai beredar sebagai calon pengganti Nicke. Setidaknya sampai saat ini sudah ada tiga nama yang beredar, yakni; Elia Massa Manik, Dwi Sutjipto, dan Gigih Prakoso.
Untuk Elia Massa Manik dan Dwi Sutjipto sebenarnya sudah pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, meskipun hanya sebentar saja. Dari seluruh nama tersebut, nama Elia Massa Manik paling banyak disebut oleh sumber-sumber yang ditemui CNBC Indonesia.
Setidaknya dua sumber praktisi migas menyebut nama Elia Massa Manik masuk dalam daftar yang dipertimbang. Massa, panggilan akrabnya, bahkan disebut-sebut juga direkomendasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Elia Massa Manik membantah kabar ini saat dikonfirmasi oleh CNBC Indonesia. "Jangan mengarang," katanya, Selasa (5/11/2019).
(gus/gus) Next Article Nama Calon Bos Baru Pertamina Beredar, Nicke Diganti?
Informasi yang diterima CNBC Indonesia dari salah satu pemangku kepentingan di sektor energi, Pertamina masuk dalam 5 BUMN kakap yang akan diprioritaskan mendapat bos baru. kelima BUMN tersebut adalah PT Inalum (Persero) atau MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir sendiri belum memberikan pernyataan tegas soal pergantian dirut Pertamina ini. Namun Erick telah memberi sinyal sebelumnya bahwa para direksi BUMN memang harus siap untuk dicopot.
"Cuma yang tadi saya bilang, kalau saya saja dan Pak wamen siap dicopot ya direksi mesti siap dicopot, kalau apalagi dengan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik kita jalani sama-sama," kata dia, akhir bulan lalu.
Salah satu pertimbangan untuk mengganti bos Pertamina ini adalah beban yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengebut proyek kilang. Kepastian investasi pembangunan kilang yang selama 5 tahun periode awal pemerintahan Jokowi tidak ada progres signifikan. Di antaranya adalah kepastian pembangunan kilang Cilacap dengan Saudi Aramco.
"KPI [key performance indicator] bagaimana Jiwasraya, lalu Krakatau Steel, Aramco, kereta cepat Jakarta Bandung itu fokus empat ini dulu. Tapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kita akan lakukan kalau ini sendiri sudah ada progres," kata Erick di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng mengaku juga sudah bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir. "Tapi tidak sempat bicara banyak," katanya saat dijumpai CNBC Indonesia, Kamis (7/11/2019).
Ia mengatakan selama pertemuan tersebut tidak ada pembahasan mengenai pergantian dirut atau mencari dirut baru untuk Pertamina. Tapi, ia tidak membantah soal kemungkinan adanya pergantian direksi. "Mungkin ada direksi yang akan ganti," katanya.
Seperti diketahui, saat ini PT Pertamina (Persero) dipimpin oleh Nicke Widyawati. Nicke menduduki jabatan itu sejak Agustus 2018 lalu. Terpilihnya Nicke berdasarkan pengajuan langsung dari Menteri BUMN Rini Soemarno saat itu.
Terkait isu ini, beberapa nama pun mulai beredar sebagai calon pengganti Nicke. Setidaknya sampai saat ini sudah ada tiga nama yang beredar, yakni; Elia Massa Manik, Dwi Sutjipto, dan Gigih Prakoso.
Untuk Elia Massa Manik dan Dwi Sutjipto sebenarnya sudah pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, meskipun hanya sebentar saja. Dari seluruh nama tersebut, nama Elia Massa Manik paling banyak disebut oleh sumber-sumber yang ditemui CNBC Indonesia.
Setidaknya dua sumber praktisi migas menyebut nama Elia Massa Manik masuk dalam daftar yang dipertimbang. Massa, panggilan akrabnya, bahkan disebut-sebut juga direkomendasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Elia Massa Manik membantah kabar ini saat dikonfirmasi oleh CNBC Indonesia. "Jangan mengarang," katanya, Selasa (5/11/2019).
(gus/gus) Next Article Nama Calon Bos Baru Pertamina Beredar, Nicke Diganti?
Most Popular