Menhub: Ada Beberapa Penerbangan Sriwijaya Dibatalkan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 November 2019 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Pecah kongsi Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air berdampak pada operasional maskapai. Sejumlah rute penerbangan Sriwijaya Air akhirnya dibatalkan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku sudah tahu mengenai persoalan ini. Namun dia membantah bahwa Sriwijaya stop operasional sepenuhnya.
"[Sriwijaya Air] bukan tidak terbang lagi, tapi ada beberapa tidak terbang," ungkap Budi Karya ketika ditemui usai menghadiri sebuah acara di Redtop Hotel, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Ia juga angkat bicara mengenai pecah kongsi Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Dia langsung mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Ya saya akan panggil mereka hari ini," kata Budi Karya.
Budi Karya ingin mengajak kedua belah pihak untuk berdiskusi. Hal ini perlu dilakukan agar tak ada dampak negatif yang dirasakan masyarakat dari kejadian ini.
"Nanti kita ajak, kita panggil, kita cari jangan pecah kongsi. Harus bersatu," ujar mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Sriwijaya mengenai pembatalan terbang sejumlah penerbangan. Upaya CNBC Indonesia melakukan konfirmasi belum membuahkan hasil.
Informasi, soal pecah kongsi Garuda-Sriwijaya berawal dari pesan berantai yang beredar. Direktur Pemeliharaan dan Layanan Garuda, Iwan Joeniarto menyebutkan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari Garuda Indonesia Group.
"Sriwijaya kini menjalankan bisnisnya sendiri," ungkap Iwan, Kamis (7/11/2019).
Hal ini juga dikonfirmasi Direktur Teknik Romdani Ardali Adang tak menampik informasi tersebut. Hanya, tak dijelaskan lebih lanjut alasan pemutusan kerja sama tersebut.
"Benar [pesan yang disampaikan Iwan Joeniarto]," kata Romdani kepada CNBC Indonesia.
Sedangkan Manager of Corporate Communications Sriwijaya Air Retri Maya, sempat ditanyai soal nasib penumpang yang gagal terbang, tapi belum merespons.
Sementara itu, manajemen dan humas Garuda belum menjawab klarifikasi CNBC Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article Cerita-Cerita Miris Penumpang Sriwijaya Terlantar di Soetta
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku sudah tahu mengenai persoalan ini. Namun dia membantah bahwa Sriwijaya stop operasional sepenuhnya.
"[Sriwijaya Air] bukan tidak terbang lagi, tapi ada beberapa tidak terbang," ungkap Budi Karya ketika ditemui usai menghadiri sebuah acara di Redtop Hotel, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
"Ya saya akan panggil mereka hari ini," kata Budi Karya.
Budi Karya ingin mengajak kedua belah pihak untuk berdiskusi. Hal ini perlu dilakukan agar tak ada dampak negatif yang dirasakan masyarakat dari kejadian ini.
"Nanti kita ajak, kita panggil, kita cari jangan pecah kongsi. Harus bersatu," ujar mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Sriwijaya mengenai pembatalan terbang sejumlah penerbangan. Upaya CNBC Indonesia melakukan konfirmasi belum membuahkan hasil.
Informasi, soal pecah kongsi Garuda-Sriwijaya berawal dari pesan berantai yang beredar. Direktur Pemeliharaan dan Layanan Garuda, Iwan Joeniarto menyebutkan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari Garuda Indonesia Group.
"Sriwijaya kini menjalankan bisnisnya sendiri," ungkap Iwan, Kamis (7/11/2019).
Hal ini juga dikonfirmasi Direktur Teknik Romdani Ardali Adang tak menampik informasi tersebut. Hanya, tak dijelaskan lebih lanjut alasan pemutusan kerja sama tersebut.
"Benar [pesan yang disampaikan Iwan Joeniarto]," kata Romdani kepada CNBC Indonesia.
Sedangkan Manager of Corporate Communications Sriwijaya Air Retri Maya, sempat ditanyai soal nasib penumpang yang gagal terbang, tapi belum merespons.
Sementara itu, manajemen dan humas Garuda belum menjawab klarifikasi CNBC Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article Cerita-Cerita Miris Penumpang Sriwijaya Terlantar di Soetta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular