Jokowi Dongkol! Dari Pacul Impor hingga Sekolah Ambruk

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 November 2019 06:02
Tender yang Terburu-buru
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Masih dalam kesempatan yang sama, Jokowi menekankan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah agar proaktif mempercepat proses belanja anggaran untuk memberikan stimulus bagi perekonomian.

"Tadi saya masih lihat. Ini bulan apa? November. Masih ada e-tendering Rp 31 triliun, saya tadi lihat ditepuk tangan. Jangan lah kita ulang ulang. Ini sudah tinggal November.  Masih e-tendering," kata Jokowi.

Eks Wali Kota Solo itu mengaku kecewa karena masih ada yang melakukan tender menjelang akhir tahun. Padahal, seharusnya proses tender bisa dilakukan di awal tahun sehingga bisa memberikan dampak bagi ekonomi.

"E-tendering bener, bisa cepet bener, Tapi ini urusan konstruksi. Mau manggil siapa kontraktornya. Coba maju sini, saya beri sepeda," katanya.

"Tinggal dua bulan masih urusan konstruksi, masih lelang konstruksi. Ini gak bisa diterus-teruskan. Saya ngalamin semua semuanya. Engga mungkin lah, lepas Agustus masih urusan konstruksi. Lelang kok gimana," lanjut Jokowi.



Ia menilai, proses tender yang kerap kali dilakukan di penghujung tahun pada akhirnya berimbas pada kualitas proyek yang buruk. Bahkan, kepala negara tak ragu menunjukkan berbagai contoh.

"Akhirnya apa? Ya, kualitasnya pasti jelek. Jembatan ambruk, kaya gini nih, November masih tender gimana, SD ada yang ambruk, gedung, karena apa? Ini, gini ini, kerja cepet cepetan," katanya.

"Dan pas kerja, pas bulannya basah, bulan hujan, ya sudah, ngertilah kita, enggak mungkinlah kita membuat konstruksi pekerjaannya pakai payung. Engga mungkin. Udah bohonglah kaya gitu," tegasnya.

Ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu menegaskan, perilaku ini harus diubah. Di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi global, belanja dari pemerintah pusat maupun daerah perlu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

"Mindset harus diubah. Mulai Januari, apa si bedanya, kita lakukan di Bulan September kejar-kejaran, sama bulan Januari ayo langsung main di tahun awal, kerja enak, kualitasnya pasti baik," katanya.

"Kontraktornya juga tidak dikejar-kejar, kaya dikejar-kejar hantu. Kenapa kita senang mengulang dengan hal yang sama. Itu jelek," jelas Jokowi.

[Gambas:Video CNBC]



(miq/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular