
Jokowi: Ibu Kota Baru Juga Pusat Bisnis, 'Google' Ada di Sana
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 November 2019 15:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi mengatakan ibu kota baru nantinya tak hanya sebagai pusat pemerintahan tapi sebagai pusat bisnis. Lokasi ibu kota baru berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, akan disiapkan menjadi pusat para orang-orang berbakat.
"Ibu kota negara bukan hanya kota pemerintahan. Kota baru juga kota bisnis. Tetapi bisnis yang bebas emisi, atau industri yang bebas emisi yang mempekerjakan orang kelas dunia. Google Global Talent akan ada di sana," kata Jokowi saat menyampaikan pidato pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2019, di JIExpo Kemayoran, Rabu (6//11)
Ia mengatakan akan mengundang para sumber daya manusia Indonesia berbakat yang berkiprah di luar negeri atau diaspora untuk kembali ke Indonesia.
"Diaspora kita akan pulang dan menarik orang hebat dunia untuk tinggal di sini. Hal ini akan terjadi jika kota ini sediakan lapangan kerja yang berkelas," katanya.
Selain itu, Jokowi mengatakan di ibu kota baru juga sediakan suasana dan pelayanan yang berkualitas kelas dunia antara lain pelayanan pendidikan dan kesehatan.
"Kota yang sangat sehat dan ramah lingkungan. Kota yang hidup menyenangkan dan ramah. Kota yang compact dan humanis, pelayanan publik yang lengkap dan berkualitas. Ini harus kita rancang secara baik sejak awal," katanya.
Jokowi juga mengatakan ibu kota baru bisa memberi contoh untuk menjawab permasalahan dunia. "Ibu kota negara baru ini adalah hadiahnya Indonesia untuk dunia," katanya.
"Mimpinya memang harus tinggi. Dubai, the happiest city on the earth, ibu kota negara baru the best on earth, the cleanest city, the most innovative city dan the most-most lainnya. Kita memang harus meng-install sistem baru di kota ini. Jangan hanya pindah lokasi saja. Bukan," tegas Jokowi.
Ia juga mengingatkan pindah ibu kota baru tak hanya soal fisik dan sarana kelas dunia, tapi perlu penyesuaian segala hal manusia yang ada di sana
seperti pindah sistem, pindah budaya, pindah budaya kerja, dan pindah pola pikir.
"Ini yang kita harapkan. Sekali lagi jangan hanya pindah tempat namun pindah sistem. Ganti sistem dan pindah budaya kerja. Ubah budaya kerja dan terpenting pindah pola pikir dan mindset," katanya.
Mantan wali kota solo ini mengatakan pembangunan ibu kota baru hanya sebagian kecil kebutuhan infrastruktur di Indonesia. "Kita tahu tahun depan anggaran infrastruktur naik dari Rp420 triliun tahun 2019 menjadi Rp430 triliun tahun 2020. Gede banget ini duit semuanya Rp 430 triliun," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Buka Lowongan Kepada Badan, Ini Syaratnya
"Ibu kota negara bukan hanya kota pemerintahan. Kota baru juga kota bisnis. Tetapi bisnis yang bebas emisi, atau industri yang bebas emisi yang mempekerjakan orang kelas dunia. Google Global Talent akan ada di sana," kata Jokowi saat menyampaikan pidato pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2019, di JIExpo Kemayoran, Rabu (6//11)
Ia mengatakan akan mengundang para sumber daya manusia Indonesia berbakat yang berkiprah di luar negeri atau diaspora untuk kembali ke Indonesia.
Selain itu, Jokowi mengatakan di ibu kota baru juga sediakan suasana dan pelayanan yang berkualitas kelas dunia antara lain pelayanan pendidikan dan kesehatan.
"Kota yang sangat sehat dan ramah lingkungan. Kota yang hidup menyenangkan dan ramah. Kota yang compact dan humanis, pelayanan publik yang lengkap dan berkualitas. Ini harus kita rancang secara baik sejak awal," katanya.
Jokowi juga mengatakan ibu kota baru bisa memberi contoh untuk menjawab permasalahan dunia. "Ibu kota negara baru ini adalah hadiahnya Indonesia untuk dunia," katanya.
"Mimpinya memang harus tinggi. Dubai, the happiest city on the earth, ibu kota negara baru the best on earth, the cleanest city, the most innovative city dan the most-most lainnya. Kita memang harus meng-install sistem baru di kota ini. Jangan hanya pindah lokasi saja. Bukan," tegas Jokowi.
Ia juga mengingatkan pindah ibu kota baru tak hanya soal fisik dan sarana kelas dunia, tapi perlu penyesuaian segala hal manusia yang ada di sana
seperti pindah sistem, pindah budaya, pindah budaya kerja, dan pindah pola pikir.
"Ini yang kita harapkan. Sekali lagi jangan hanya pindah tempat namun pindah sistem. Ganti sistem dan pindah budaya kerja. Ubah budaya kerja dan terpenting pindah pola pikir dan mindset," katanya.
Mantan wali kota solo ini mengatakan pembangunan ibu kota baru hanya sebagian kecil kebutuhan infrastruktur di Indonesia. "Kita tahu tahun depan anggaran infrastruktur naik dari Rp420 triliun tahun 2019 menjadi Rp430 triliun tahun 2020. Gede banget ini duit semuanya Rp 430 triliun," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Buka Lowongan Kepada Badan, Ini Syaratnya
Most Popular