
Ekonomi Tak Capai 7%, Jokowi: Lebih Sedikit 5% Sudah Bagus
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 November 2019 11:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pembicara kunci dalam Indonesia Banking Expo 2019.
Jokowi mengaku Indonesia negara besar dan harus bersyukur mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% di kondisi global yang tidak sehat ini.
"Growth hampir semua turun dan kita Alhamdulillah masih diberi angka 5% lebih sedikit. Lebih dari 5% sudah bagus dibandingkan dengan negara lain," katanya di Hotel Fairmont, Rabu (6/11/2019).
Menurut Jokowi, negara lain ada yang telah mencatatkan pertumbuhan minus atau negatif. Ada juga yang menuju nol.
"Ini patut disyukuri [Indonesia masih tumbuh baik]. Kita patut bersyukur," jelasnya.
Jokowi mengaku Indonesia negara besar dan harus bersyukur mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% di kondisi global yang tidak sehat ini.
"Indonesia itu negara besar. Kita negara besar. Potensinya besar. Dan ekonomi juga terus tumbuh," kata Jokowi.
Posisi sekarang, sambung Jokowi, misalnya PDB nominal berada di US$ 1,1 triliun. Indonesia masuk ke ranking 15-16 dunia.
"PDB Purchasing Power Parity ranking ke-7. Artinya kita ini besar, tapi belum merasa besar," jelasnya.
(dru/dru) Next Article Jokowi: Ekonomi Kuartal II-2020 Mungkin Minus 4,3%
Jokowi mengaku Indonesia negara besar dan harus bersyukur mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% di kondisi global yang tidak sehat ini.
"Growth hampir semua turun dan kita Alhamdulillah masih diberi angka 5% lebih sedikit. Lebih dari 5% sudah bagus dibandingkan dengan negara lain," katanya di Hotel Fairmont, Rabu (6/11/2019).
"Ini patut disyukuri [Indonesia masih tumbuh baik]. Kita patut bersyukur," jelasnya.
Jokowi mengaku Indonesia negara besar dan harus bersyukur mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% di kondisi global yang tidak sehat ini.
"Indonesia itu negara besar. Kita negara besar. Potensinya besar. Dan ekonomi juga terus tumbuh," kata Jokowi.
Posisi sekarang, sambung Jokowi, misalnya PDB nominal berada di US$ 1,1 triliun. Indonesia masuk ke ranking 15-16 dunia.
"PDB Purchasing Power Parity ranking ke-7. Artinya kita ini besar, tapi belum merasa besar," jelasnya.
(dru/dru) Next Article Jokowi: Ekonomi Kuartal II-2020 Mungkin Minus 4,3%
Most Popular