
Walkot Bekasi Angkat Suara Soal Ormas 'Kelola' Minimarket
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
04 November 2019 17:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi angkat bicara atas beredarnya video sejumlah ormas yang meminta dilibatkan dalam pengelolaan parkir minimarket di Kota Bekasi.
Video itu mencuplik kerumunan sejumlah anggota ormas, dan hadir juga Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bekasi Aan Suhanda dan seorang pengelola minimarket.
Pada video itu, seorang perwakilan ormas menuntut agar pengelola minimarket bersedia bekerjasama dengan ormas. Pengelola minimarket sempat dapat 'tekanan' untuk bersedia bekerjasama. Video aksi tersebut menyebar luas.
Rahmat Effendi memberikan klarifikasi didampingi Kapolres Metro Bekasi dan Dandim 05/07 Kota Bekasi di kantor Wali Kota Bekasi, juga perwakilan ormas. Rahmat tak mau muncul anggapan bahwa kota Bekasi terkesan tidak aman dan tidak nyaman dengan beredarnya video tersebut.
"Memang ada pemberdayaan untuk peningkatan kepada teman-teman yang selama ini belum mendapat proses dari pembangunan. Tetapi pemberdayaan itu semua tentunya berjalan pada ketentuan. The rule of the game nya harus kesepakatan semua pihak yang ada," kata Rahmat yang biasa disapa Bang Pepen ini dari rekaman konferensi pers yang diterima CNBC Indonesia, Senin (4/11/2019).
Salah satu pimpinan ormas yang turut hadir di sebelah wali kota juga menyampaikan permintaan maaf.
"...Memohon maaf atas statement yang saya sampaikan kemarin. Pada dasarnya itu hanya ungkapan saja. Tidak ada maksud apa-apa," katanya.
Setelah ini, Rahmat meminta elemen masyarakat menjaga kondusivitas di Kota Bekasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pihak Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto sempat menjelaskan duduk perkara video tersebut. Ia bilang video diambil pada 23 Oktober 2019 lalu. Video tersebut berlatar minimarket di Jalan Narogong, Bantargebang, Kota Bekasi.
Menurut Indarto, video itu diambil setelah sebelumnya terjadi insiden kesalapahaman antara ormas dengan pihak pengelola minimarket.
"Beberapa waktu yang lalu itu ada orang, kebetulan ada anggota ormas, tapi dia sebetulnya mendapatkan surat tugas dari Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi) untuk narik parkir di lahan di titik itu, di pom bensin itu, dengan dasar surat itu, dia datang ke Alfamart. (Pihak) Alfamart karena merasa belum ada sosialisasi atau yang cukup dari pemkot dia bingung kan," ujar Indarto lewat sambungan telepon, Senin (4/11/2019) seperti dikutip dari detikcom.
Secara terpisah, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta yang juga memiliki video klarifikasi walikota Bekasi dan Ormas itu mengatakan video klarifikasi didapat dari grup pelaku usaha ritel yang berlangsung pada Senin (4/11). Walikota Bekasi Rahmat Effendi sempat dimintai konfirmasinya soal video tersebut, mengakui soal video itu.
Ia menilai peran negara memang diperlukan untuk melindungi pelaku usaha."Saya kira memang negara harus hadir melindungi para pelaku usaha agar investasi berjalan sesuai harapan," kata Tutum kepada CNBC Indonesia saat diminta menanggapi kejadian di Bekasi.
(hoi/hoi) Next Article Sempat Viral! Minimarket di Bekasi Diminta Kerja Sama Ormas
Video itu mencuplik kerumunan sejumlah anggota ormas, dan hadir juga Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bekasi Aan Suhanda dan seorang pengelola minimarket.
Pada video itu, seorang perwakilan ormas menuntut agar pengelola minimarket bersedia bekerjasama dengan ormas. Pengelola minimarket sempat dapat 'tekanan' untuk bersedia bekerjasama. Video aksi tersebut menyebar luas.
"Memang ada pemberdayaan untuk peningkatan kepada teman-teman yang selama ini belum mendapat proses dari pembangunan. Tetapi pemberdayaan itu semua tentunya berjalan pada ketentuan. The rule of the game nya harus kesepakatan semua pihak yang ada," kata Rahmat yang biasa disapa Bang Pepen ini dari rekaman konferensi pers yang diterima CNBC Indonesia, Senin (4/11/2019).
Salah satu pimpinan ormas yang turut hadir di sebelah wali kota juga menyampaikan permintaan maaf.
"...Memohon maaf atas statement yang saya sampaikan kemarin. Pada dasarnya itu hanya ungkapan saja. Tidak ada maksud apa-apa," katanya.
Setelah ini, Rahmat meminta elemen masyarakat menjaga kondusivitas di Kota Bekasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pihak Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto sempat menjelaskan duduk perkara video tersebut. Ia bilang video diambil pada 23 Oktober 2019 lalu. Video tersebut berlatar minimarket di Jalan Narogong, Bantargebang, Kota Bekasi.
Menurut Indarto, video itu diambil setelah sebelumnya terjadi insiden kesalapahaman antara ormas dengan pihak pengelola minimarket.
"Beberapa waktu yang lalu itu ada orang, kebetulan ada anggota ormas, tapi dia sebetulnya mendapatkan surat tugas dari Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi) untuk narik parkir di lahan di titik itu, di pom bensin itu, dengan dasar surat itu, dia datang ke Alfamart. (Pihak) Alfamart karena merasa belum ada sosialisasi atau yang cukup dari pemkot dia bingung kan," ujar Indarto lewat sambungan telepon, Senin (4/11/2019) seperti dikutip dari detikcom.
Secara terpisah, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta yang juga memiliki video klarifikasi walikota Bekasi dan Ormas itu mengatakan video klarifikasi didapat dari grup pelaku usaha ritel yang berlangsung pada Senin (4/11). Walikota Bekasi Rahmat Effendi sempat dimintai konfirmasinya soal video tersebut, mengakui soal video itu.
Ia menilai peran negara memang diperlukan untuk melindungi pelaku usaha."Saya kira memang negara harus hadir melindungi para pelaku usaha agar investasi berjalan sesuai harapan," kata Tutum kepada CNBC Indonesia saat diminta menanggapi kejadian di Bekasi.
(hoi/hoi) Next Article Sempat Viral! Minimarket di Bekasi Diminta Kerja Sama Ormas
Most Popular