Buwas Pastikan Bulog Tak Impor Daging Brasil Tahun Ini
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
01 November 2019 19:08
Jakarta, CNBC Indonesia - Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tidak akan melakukan impor daging sapi dari Brasil pada tahun ini. Pasokan daging sapi di dalam negeri disebut masih mencukupi.
"Kalau impor daging sapi dari Brasil, perjalanannya saya hitung 47 hari, belum prosesnya, lebih baik tahun depan saja deh sambil kita hitung kebutuhannya. Kenapa? Daging kerbau sudah mencukupi, daging sapi dari Australia sudah banyak, daging sapi lokal juga banyak," kata Buwas di kantor Kementerian BUMN, Jumat (1/11/2019).
Dengan pasokan daging yang melimpah, ia khawatir impor akan menekan pedagang dan peternak lokal. "Kalau kita impor lagi ini kan bisa mubazir, artinya kita menjatuhkan produk lokal," kata pria yang biasa disapa Buwas ini.
Dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) Kemenko Perekonomian beberapa waktu lalu, Bulog merupakan satu dari tiga BUMN yang mendapat penugasan impor daging sapi dari Brasil sebanyak 30 ribu ton.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan jika Bulog menunda impor pada tahun ini, maka rakortas harus diulang kembali. Menanggapi itu, Buwas mengaku siap untuk menjelaskan penolakannya dalam rakortas.
"Kalau kita memperhitungkan bahwa ini akan ada efek negatif, kita sampaikan ke menko perekonomian, menteri BUMN, menteri perdagangan dan menteri pertanian," kata Buwas.
Pemerintah menjajaki impor 50 ribu ton daging sapi dari Brasil untuk stabilisasi harga, juga untuk mengurangi ketergantungan impor sapi dari Australia yang harganya lebih mahal. Menurutnya, daging sapi dari Brasil lebih murah 30% dari Australia.
Selain Bulog, 2 BUMN yaitu Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Berdikari masing-masing mendapat jatah penugasan impor daging sapi dari Brasil sebesar 10 ribu ton.
(hoi/hoi) Next Article Bulog akan Impor Daging Brasil 30 Ribu Ton, Buwas: Tak Mudah
"Kalau impor daging sapi dari Brasil, perjalanannya saya hitung 47 hari, belum prosesnya, lebih baik tahun depan saja deh sambil kita hitung kebutuhannya. Kenapa? Daging kerbau sudah mencukupi, daging sapi dari Australia sudah banyak, daging sapi lokal juga banyak," kata Buwas di kantor Kementerian BUMN, Jumat (1/11/2019).
Dengan pasokan daging yang melimpah, ia khawatir impor akan menekan pedagang dan peternak lokal. "Kalau kita impor lagi ini kan bisa mubazir, artinya kita menjatuhkan produk lokal," kata pria yang biasa disapa Buwas ini.
Dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) Kemenko Perekonomian beberapa waktu lalu, Bulog merupakan satu dari tiga BUMN yang mendapat penugasan impor daging sapi dari Brasil sebanyak 30 ribu ton.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan jika Bulog menunda impor pada tahun ini, maka rakortas harus diulang kembali. Menanggapi itu, Buwas mengaku siap untuk menjelaskan penolakannya dalam rakortas.
"Kalau kita memperhitungkan bahwa ini akan ada efek negatif, kita sampaikan ke menko perekonomian, menteri BUMN, menteri perdagangan dan menteri pertanian," kata Buwas.
Pemerintah menjajaki impor 50 ribu ton daging sapi dari Brasil untuk stabilisasi harga, juga untuk mengurangi ketergantungan impor sapi dari Australia yang harganya lebih mahal. Menurutnya, daging sapi dari Brasil lebih murah 30% dari Australia.
Selain Bulog, 2 BUMN yaitu Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Berdikari masing-masing mendapat jatah penugasan impor daging sapi dari Brasil sebesar 10 ribu ton.
(hoi/hoi) Next Article Bulog akan Impor Daging Brasil 30 Ribu Ton, Buwas: Tak Mudah
Most Popular