Luhut: Penyelundupan Bijih Nikel Sampai 3 Kali Lipat

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
01 November 2019 17:49
Penyelundupan ekspor bijih nikel sampai 3 kali lipat jelang larangan ekspor awal 2020.
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan, (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan keputusannya mempercepat penghentian ekspor bijih nikel. Penyebabnya karena ada indikasi terjadinya pelanggaran jelang larangan ekspor yang sejatinya baru berlaku awal Januari 2020.

Hal ini diungkapkannya pada kegiatan Archipelagic and Island States (AIS) Startup and Business Summit 2019 yang dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara,  seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (1/11)

"Nickel ore yang sekarang diselundupkan sampai tiga kali lipat lebih banyak daripada seharusnya dan kadarnya lebih tinggi dari kadar 1,7%," kata Luhut.



Menurutnya Pemerintah harus turun untuk menghindari hal-hal semacam ini. Itu sebabnya sekarang setiap penanganan atau rapat mengenai proyek-proyek seperti itu KPK sudah diminta oleh pemerintah untuk langsung terlibat.      

"Pemerintah ingin KPK memerankan peran strategis. Seperti misalnya pada program pemerintah hilirisasi ini, kemudian ada manipulasi besar-besaran ratusan juta dolar, itu kan bisa triliunan rupiah," katanya.

Dalam beberapa waktu terakhir, Laporan ekspor nikel di Indonesia dan nikel asal Indonesia yang diterima oleh China tidak sama. Perbedaannya hampir dua kali lipat. Pun telah terjadi lonjakan ekspor nikel hingga dua kali lipat dalam beberapa waktu terakhir.

Di sisi lain, Luhut juga mengatakan akan memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan penghasilan negara dengan mendorong hilirisasi dengan nilai tambah. Apalagi, Indonesia memiliki cadangan nikel paling besar sedunia, yaitu 22%.

"Mudah-mudahan tahun depan sudah masuk pada produksi carbon steel, artinya nilai tambah kedua sudah itu masuk pada katoda kemudian kita masuk pada lithium battery, kemudian nanti terus saja masuk pada recycling program, kita recycle baterai-baterai bekas lithium. Di masa datang, karena kita bisa ekstrak 98,5% bahannya bisa digunakan," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Saat Luhut Bantah Ada Lobi China di Larangan Ekspor Nikel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular