Buwas Klaim Program Beras untuk Warga Miskin Dapat Penolakan

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
01 November 2019 15:33
Bulog mengklaim dapat penolakan saat distribusi beras orang miskin.
Foto: Budi Waseso di Bulog. (CNBC Indonesia/ Efrem Siregar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mendekati akhir tahun 2019, distribusi beras Perum Bulog untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau untuk warga miskin baru mencapai 64.000 ton per Oktober 2019 dari target 700.000 ton

Dirut Bulog Budi Waseso memperkirakan sampai akhir tahun distribusi beras BPNT hanya mencapai 160.000 ton atau sekitar 22,8%.

"Sampai hari ini, BPNT kita hanya berjalan 6% dari rencana kita. Kenapa? Di lapangan, itu luar biasa penolakan program pemerintah," kata Buwas sapaannya dalam acara Ngopi BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jumat (1/11/2019).



Semula, Bulog menerima penugasan sebagai penyedia beras BPNT sebesar 30%, namun akhirnya meningkat menjadi 100% seusai rapat koordinasi Kementerian Sosial pada awal Juli 2019 lalu. Bulog resmi menjadi penyalur beras BPNT per September 2019.

Ia menengarai penolakan tersebut terjadi lantaran kelakuan sejumlah oknum yang berusaha menjatuhkan citra beras Bulog dan modus lain dalam menyelewengkan distribusi beras BPNT. Dia pernah mengungkap modus oknum di lapangan dalam memalsukan beras BPNT. Kemasan beras tercetak Bulog, namun isinya beras bermerk lain.

Selain itu, tidak semua pemasok melaksanakan Surat Edaran (SE) Kemensos yang mengharuskan bahwa program BPNT memakai beras Bulog. Ia mengatakan, telah nenawarkan bentuk lain penyaluran berupa kartu sembako untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Saya akan tawarkan ke Menteri Sosial, ke Pak presiden, program pemerintah akan berjalan baik dengan sistem skrg, yaitu kita antar door to door ke masyarakat kurang mampu. Dia tinggal duduk saja, lihat tanggalnya, pasti datang," ucapnya.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Buwas ke Penjahat Beras: Saya Mantan Polisi Jangan Main-Main!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular