Diklaim Kinclong, Industri Penerbangan RI Sering Gaduh
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
31 October 2019 11:32
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) atau asosiasi maskapai penerbangan menggelar rapat umum tahunan, Kamis (31/10/2019). Ketua Umum INACA, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, membedah kondisi industri aviasi Indonesia
Menurutnya, keberlangsungan bisnis penerbangan kerap terpengaruh oleh persepsi publik yang kurang tepat. Karena itu, pada rapat kali ini INACA mengusung tema 'Providing Better Public Communication of National Aviation Industry Environment'.
Tema itu dinilai sangat relevan dengan situasi yang dihadapi pelaku usaha aviasi. Terutama dalam merespons isu-isu terkini yang mencuat di masyarakat.
"Kesalahpahaman sering sekali terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap situasi yang ada," ungkap pria yang akrab disapa Ari Askhara itu, dalam sambutannya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
"Keterbatasan informasi menciptakan persepsi publik yang kurang tepat sehingga mempengaruhi terhadap industri maskapai nasional," lanjutnya.
Padahal, menurutnya dalam, saat ini iklim penerbangan Indonesia mulai membaik. Hal itu tertuang pula dalam sejumlah penilaian dari beberapa otoritas penerbangan internasional.
"FAA memberikan Category 1. Europe Union telah mencabut larangan terbangnya, dan ICAO audit score di atas 86%, melebihi rata-rata industri," tandasnya.
Namun, lagi-lagi dia mengeluh karena masih saja kerap terjadi kegaduhan di masyarakat. Sebagaimana diketahui, tiket pesawat mahal sempat jadi polemik panjang yang sampai membuat pemerintah menggelar rapat sepekan sekali, beberapa waktu lalu.
"Pencapaian ini belum terkomunikasikan dengan baik sehingga cenderung memunculkan polemik dengan pemberitaan yang kurang proporsional," kata Ari Askhara.
(hoi/hoi) Next Article Ramai Maskapai Dunia Bangkrut di 2019
Menurutnya, keberlangsungan bisnis penerbangan kerap terpengaruh oleh persepsi publik yang kurang tepat. Karena itu, pada rapat kali ini INACA mengusung tema 'Providing Better Public Communication of National Aviation Industry Environment'.
Tema itu dinilai sangat relevan dengan situasi yang dihadapi pelaku usaha aviasi. Terutama dalam merespons isu-isu terkini yang mencuat di masyarakat.
"Keterbatasan informasi menciptakan persepsi publik yang kurang tepat sehingga mempengaruhi terhadap industri maskapai nasional," lanjutnya.
Padahal, menurutnya dalam, saat ini iklim penerbangan Indonesia mulai membaik. Hal itu tertuang pula dalam sejumlah penilaian dari beberapa otoritas penerbangan internasional.
"FAA memberikan Category 1. Europe Union telah mencabut larangan terbangnya, dan ICAO audit score di atas 86%, melebihi rata-rata industri," tandasnya.
Namun, lagi-lagi dia mengeluh karena masih saja kerap terjadi kegaduhan di masyarakat. Sebagaimana diketahui, tiket pesawat mahal sempat jadi polemik panjang yang sampai membuat pemerintah menggelar rapat sepekan sekali, beberapa waktu lalu.
"Pencapaian ini belum terkomunikasikan dengan baik sehingga cenderung memunculkan polemik dengan pemberitaan yang kurang proporsional," kata Ari Askhara.
(hoi/hoi) Next Article Ramai Maskapai Dunia Bangkrut di 2019
Most Popular