
Setahun Jatuhnya JT610 Lion Air, Ini Harapan Sri Mulyani
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
29 October 2019 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu tahun sudah kasus kecelakaan pesawat Lion Air JT610 dengan rute penerbangan Soetta ke Depati Amir berlalu.
Dalam penerbangan nahas tersebut, terdapat 21 orang pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menjadi korban.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap seluruh kompensasi yang diberikan kepada keluarga korban terpenuhi.
"Saya sudah minta kepada Sekjen untuk melakukan [..] tentu hubungan kita dari sisi Kemenkeu tidak berubah. Mereka tetap family selama ini, apalagi sebagian dari mereka spouse-nya juga adalah orang Kemenkeu. Dari seluruh kewajiban kita tetap lakukan," ungkap Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
"Kita terus ikuti perkembangan apa yang terjadi dengan hasil penelitian mengenai kecelakaan tersebut. Tentu kita berharap mereka mendapatkan apa yang disebut kompensasi sesuai dengan kewajiban perusahaan," imbuh Sri Mulyani.
Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merampungkan investigasi dan penelitian kecelakaan Lion Air JT610 yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang 29 Oktober 2018. Hasil akhir investigasi tersebut telah disampaikan pada Jumat (25/10/2019).
Pesawat dari Bandara Soetta menuju Depati Amir Pangkal Pinang ini hilang dari layar radar setelah pilot melaporkan adanya gangguan pada kendali pesawat, indikator ketinggian, dan indikator kecepatan.
(dru/dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Dalam penerbangan nahas tersebut, terdapat 21 orang pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menjadi korban.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap seluruh kompensasi yang diberikan kepada keluarga korban terpenuhi.
Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merampungkan investigasi dan penelitian kecelakaan Lion Air JT610 yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang 29 Oktober 2018. Hasil akhir investigasi tersebut telah disampaikan pada Jumat (25/10/2019).
Pesawat dari Bandara Soetta menuju Depati Amir Pangkal Pinang ini hilang dari layar radar setelah pilot melaporkan adanya gangguan pada kendali pesawat, indikator ketinggian, dan indikator kecepatan.
(dru/dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Most Popular